Kami sekeluarga asli dari Jawa Tengah tepatnya kota Semarang. Kami pindah ke kota Palangka Raya sejak pertengahan tahun 2014.

Saat pertama kali pindah ke sini, rasanya agak berat yes karena disini tidak ada saudara atau teman yang sudah kami kenal, seolah-olah hanya kami tinggal sendiri saja disini.

Kota Palangkaraya belum terlalu ramai seperti di Semarang mungkin karena lahan yang lebih luas di bandingkan kepadatan penduduk.

Mall nya baru ada 1 namanya Metos, Mega Town Square. Bioskop sampai dengan hari ini juga masih ada 1 yaitu cinema XXI. Kalau ada film bagus, harus rela antri pagi sebelumnya kalau mau dapat kursi yang nyaman.

Tetapi setelah di jalani, malah semakin cinta dengan kota Palangkaraya, walaupun cuacanya ekstrim, terkadang saat siang bisa panas sekali 35° C dan malamnya bisa turun hujan sangat deras, tapi lingkungan nya masih alami. Juga banyak taman-taman kota yang asri untuk sekedar nongkrong cantik.

Baca juga : Merencanakan Liburan Ceria Bersama Anak

Karena terbakarnya hutan dan gambut, hampir selama 3 bulan di tahun 2015, kami terkurung di rumah karena asap kebakaran yang sangat parah, bahkan sekolah-sekolah pun semuanya meliburkan muridnya selama 2 bulan.

Anyway, penduduk lokal menerima kami para pendatang dengan baik, banyak dari mereka terdiri dari berbagai suku Banjar dan Dayak. Bahasa yang di pakai juga bermacam-macam, tetapi lebih sering memakai bahasa Dayak Ngaju untuk mulok di sekolah dan Bahasa Banjar untuk bahasa sehari-hari

Satu hal lagi yang saya suka dari kota Palangka Raya adalah, banyak sekali taman hijau di tengah kota. Bisa untuk sekedar melepas lelah di saat siang hari atau memang untuk sekedar rekreasi di dalam kota. Tidak perlu jauh-jauh pergi ber-rekreasi, yang penting pikiran segar kembali kan
ya…

tugu soekarno palangkaraya
dokpri, Tugu Soekarno

 

Tahun lalu, tepat sebelum ada kebakaran hutan, kakak ipar dan sekeluarganya mengunjungi kami di Palangka Raya. Senang nya….ada yang menengok jauh-jauh dari Jawa hehehe.

Surprise sih, karena mereka tidak memberi kabar sebelumnya, tiba-tiba datang serombongan begitu saja. Kaget…tapi seneng bertemu saudara dan keponakan.

Satu hari, malam minggu, kami serombongan pergi jalan-jalan ke Tugu Soekarno, lokasi nya bisa di capai dari jalan Tjilik Riwut ataupun dari Bundaran Besar. Tugu Soekarno ini semacam taman dan sebagai peringatan peletakan batu pertama di bangunnya kota Palangkaraya oleh Presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno. Lokasi nya tepat di depan kantor DPRD Palangka Raya.

tugu soekarno
Tugu Soekarno

 

Tempat nya strategis, adem karena masih banyak pohon-pohon besar yang tumbuh di depan maupun di sepanjang taman. Cocok untuk sekedar nongkrong santai di sore hari.

Setelah puas poto-poto di Tugu Soekarno, kami maju sedikit ke Sungai Kahayan, rencana nya mau berwisata susur sungai.

Sebenarnya di Tugu Soekarno di bagian belakang juga bisa untuk memesan perahu, tapi ternyata perahu nya sedang kosong alias sedang di gunakan juga. Saya pernah membuat satu artikel tentang Tugu Soekarno, silahkan di kunjungi.


Baca juga : 1 Juta Rupiah Per Bulan Demi Liburan Impian

Jadilah kami maju sedikit ke bawah Jembatan Kahayan, di situ juga banyak tukang perahu yang bisa di sewa perahu nya.

1 perahu 1 keluarga karena perahunya tidak besar, jadi waktu itu kita sewa 1 perahu untuk di naiki 12 orang, 2 orang supir dan kenek perahu, kami sekeluarga ber-7 kemudian ada 3 orang lain lagi yang ngikut juga.

Sedikit takut juga sih, takut kalau kelebihan muatan, tapi Puji Tuhan tidak terjadi apa-apa, selamat dari awal sampai akhir.

susur sungai kahayan
susur sungai kahayan

Kami menyusuri sungai Kahayan, start dari bawah jembatan kemudian sampai ke tengah sungai dan
kemudian balik lagi ke bawah jembatan. Waktu tempuh pp kurang lebih 2 jam.

Oh ya, jembatan Kahayan ini salah satu ikon di Palangka Raya loh,, lihat kan bagus banget jembatan nya. Apalagi kalau pas ada kabut,,wuihhh serasa seperti ada yang misterius romantis bombastis gitu deh.

jembatan kahayan
jembatan kahayan

 

Di sepanjang sungai, banyak kami lihat rumah-rumah apung penduduk yang tinggal di atas sungai. Mereka tidur dan bekerja di sana, banyak yang mempunyai karamba dan juga menjual berbagai ikan, pakan ikan dan peralatannya.

rumah apung
rumah apung

 

 

perkampungan apung
perkampungan apung

 

Sarana transportasi mereka bukan motor atau mobil seperti kita, tapi perahu. Unik ya…Sayang nya tidak terdokumentasi, padahal waktu itu ada ibu muda dan anaknya sedang mengendarai perahunya, ngebut lagi…kita yang lihat aja rasanya gimana gitu….ngeri..

perahu sebagai sarana transportasi
rumah apung dan sarana transportasi

 

Nah waktu kita masih di tengah sungai, berpapasan juga dengan 1 perahu besar yang juga sedang susur sungai. Tapi isinya orang bule semua, saat berpapasan dengan perahu kecil kita mereka dan kita saling berdadah-dadah sok akrab, ya ampun…. padahal kenal juga enggak hahaha.

Tapi asik banget, seperti bertemu teman yang sudah akrab saja. Sambil teriak-teriak pula…hahaha…

Untunglah, arus sungai nya tidak deras, cenderung tenang, jadi perahu nya juga tidak oleng kesana kesini sewaktu berpapasan.

perahu yang di sewa wisman
perahu yang di tumpangi wisatawan manca

 

Di tepian sungai Kahayan juga ada banyak penjual makanan seperti gorengan, soto, air minum dll. Kalau di Semarang, kita makan gorengan gak asik kalau gak ada cabe nya.

Orang sini kalau makan gorengan tidak pakai cabe, tapi pakai saus, saus tomat atau saus sambal atau saus kacang. Jadi gorengan nya di tusuk pakai tusuk sate, kalau sudah matang tinggal celup ke
saus….Keponakan-keponakanku sampai bengong, iyalah baru tau pertama kali juga di sini.

Baca juga : Jalan-jalan Ke Pacitan

Setelah susur sungai Kahayan beberapa lama, kita lapar. Balik arah lagi ke Tjilik Riwut karena keponakan minta bakso. Jadi kita makan di Bakso Lapangan Tembak. Setelah makan melesat lagi pergi ke jalan Yos Soedarso, tiap malam minggu pasti ada pasar malam di sana. Mencari batu akik kata kakak iparku….

Yuk, jalan-jalan ke Palangkaraya ?

 

sunset di sungai kahayan
sunset di sungai kahayan

 

 

 

sunset
sunset lagi

 

 

jembatan bawah sungai kahayan
jembatan kahayan

 

 

2 Comments

  1. Salam kenal mbak Indri.Mau tanya nih itu perahu susur sungai kahayan terminalnya dimana dan apakah ada jam jam tertentu?mohon infonya.terima kasih sebelumnya

    1. Indri Ariadna says:

      salam kenal mb Nia, ada persis di belakang Tugu Soekarno (perahu besar), kalau yang kecil kayak di atas itu ada di bawah jembatan kahayan. kalau jam 4 lewat sepertinya sudah tidak ada mb, karena gelap mungkin ya. jadi paling tidak siang jam 11 sampai jam 2 ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *