“Mbak Indri, di Upwork kerjanya ngapain aja sih?”

“Boleh tau gak mbak, Virtual Assistant itu tugasnya apa saja?”

“Mba Ind, boleh dong diajari bagaimana cara jadi VA…mupeng nih..”

Banyak sekali direct message dan messenger yang masuk sejak saya aktif menulis tentang kerja freelance di blog ini.

Alasan saya menuliskan perjalanan dan pengalaman sebagai freelancer di blog ini murni untuk berbagi. Tanpa tahu bahwa ternyata banyak pembaca blog ini akhirnya yang mengikuti jejak saya menjadi freelancer di Upwork.

Mungkin kalian sudah sering membaca di media online tentang peluang-peluang sukses lewat internet. Yang kebanyakan adalah bisnis MLM, trading forex, dan semacamnya.

Padahal kalau kita mau menggali lebih dalam, ada banyak banget peluang-peluang lain yang lebih pasti untuk bisa menghasilkan pendapatan dari internet berdasarkan skill yang kita punya.

Banyak sekali peluang untuk sukses dengan menggunakan internet. Beberapa cara sukses lewat internet yang sudah saya coba dan masih berlangsung hingga saat ini adalah blog dan kerja freelance.

Di artikel ini saya ingin membahas khusus tentang freelance virtual assistant atau asisten virtual. Pekerjaan yang saya jalani secara online sejak tahun 2016 lalu via Upwork.

Artikel-artikel di blog ini banyak membahas tentang freelancer dan Upwork. Ya pastilah, karena saya memang menulis berdasarkan apa yang saya kerjakan sehari-hari yaitu sebagai pekerja freelance.

Sebagai informasi, bukan hanya Upwork saja yang menyediakan tempat sebagai bertemunya klien dan freelancer.

Ada banyak freelance service marketplace lain seperti Fiverr, Toptal, Guru.com, People per Hour, dll. Tinggal disesuaikan saja dengan skill dan kemampuan. Berikut link artikelnya: freelance service marketplace

Tentang freelance virtual assistant

Virtual assistant adalah kontraktor independen yang menyediakan jasa administratif untuk klien dan bekerja secara remote.

Job desk dan scope kerja seorang virtual assistant sangatlah luas. Ada banyak jenis pekerjaan virtual assistant yang akan saya tuliskan di bawah ini.

Seorang freelance virtual assistant bisa bekerja dan mencari kerja secara mandiri ataupun bergabung dengan freelance marketplace. Tergantung pangsa pasar dan klien yang dituju. Apakah klien lokal atau klien global (luar negeri).

Virtual assistant dengan pangsa pasar klien lokal, bisa mencari job via freelance marketplace lokal seperti Fastwork, Jooble, Ekrut, Glint, dll.

Saya sendiri, lebih banyak menggunakan Upwork karena target klien saya adalah klien global.

Bergabung dengan Upwork, selain lebih aman karena memakai rekening bersama (Escrow), rate card per jam dihitung menggunakan mata uang dolar sehingga penghasilan dipastikan lebih besar daripada kalau kita bekerja sama dengan klien lokal.

Meskipun target utama klien adalah klien global, tidak menutup kemungkinan buat saya untuk bekerja sama dengan klien lokal.

5 Tipe Virtual Assistant

Virtual assistant adalah pekerjaan yang scope-nya sangat luas.

Menurut pengelompokan job desk, pekerjaan virtual assistant bisa dibedakan menjadi 5 tipe:

Generalist VA

Generalist VA adalah virtual assistant yang menangani masalah-masalah umum seperti:

  • mengatur dan mengecek inbox email klien
  • melakukan riset topik
  • mengagendakan dan mengatur janji klien
  • membuat laporan
  • membuat dokumen
  • transcribe audio dan video
  • membuat desain sederhana, misalnya dengan menggunakan Canva
  • memformat konten blog
  • membuat jadwal media sosial
  • mengurus pembayaran dan invoice

Social media VA

  • setup profile akun sosial media klien
  • membuat kalender konten
  • mengatur database konten
  • membuat laporan analisa tracking
  • bisa menggunakan berbagai macam alat/software/tools untuk kepentingan jadwal konten sosial media seperti Buffer, Hootsuite, Later, dll.
  • mengatur Facebook Page engagement
  • riset dan penerapan Facebook kontes
  • merangkum dan menyediakan semua feedback yang masuk dari follower

Content management VA

  • meriset topik yang sedang trending atau viral
  • mereview website pesaing untuk medapatkan insight dan ide-ide baru
  • memonitor traffic blog
  • riset hashtag
  • membuat infografis untuk kelengkapan konten blog
  • edit, proofread dan memformat artikel blog
  • melakukan repurpose konten

Digital marketing VA

  • set up email marketing newsletter klien
  • melakukan riset dan merangkum pilihan platform webinar
  • mendesain landing page webinar
  • membuat presentasi untuk webinar
  • set up webinar yang “evergreeen
  • mengubah artikel blog menjadi ebook atau PDF untuk keperluan lead magnet atau opt-in.

System VA

  • mengatur layanan dan tayangan live chat pada website klien
  • riset dan install plugin serta widget yang bermanfaat untuk website klien
  • mengatur perlengkapan audio dan video untuk podcast dan rekaman
  • menyiapkan alur kerja otomatis (standart operating procedure)
  • meriset dan mempelajari software baru dan mengajarkan kepada klien
  • mengelola desain situs web bersama dengan web developer

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi virtual assistant

Seperti yang kita baca di atas tentang tipe-tipe virtual assistant, ada skill dan kemampuan yang harus di miliki seorang virtual assistant.

Kemampuan bahasa asing atau bahasa Inggris adalah salah satu hal wajib kalau kalian ingin mendapatkan klien global (luar negeri).

Tergantung dari skill yang sudah ada, kita bisa mulai menawarkan jasa dan service. Jangan malas untuk selalu menambah dan upgrade kemampuan.

Kemampuan untuk menggunakan aplikasi dan software terbaru juga akan sangat bermanfaat bagi seorang virtual assistant.

Microsoft Office, Google Drive, Outlook, Convertkit, WordPress, Canva, Trello, Dubsado, Klaviyo, adalah sedikit dari sekian banyak aplikasi dan tools yang sering digunakan oleh virtual assistant.

Virtual assistant juga dituntut harus bisa menggunakan dan mengatur waktu dengan sangat baik. Apalagi kalau dia menghandle beberapa klien sekaligus dalam satu waktu.

Kamu tidak mau kan menggantungkan pendapatan hanya dari satu klien saja? Sebagai freelancer, semakin banyak klien, semakin bagus untuk penghasilan.

Cara menghasilkan pendapatan sebagai virtual assistant

Sebagai freelance virtual assiatant, sudah pasti kita bekerja dengan cara remote alias jarak jauh alias bekerja dari rumah.

Itu juga yang saya kerjakan dari tahun 2016. Dulu, bermodal laptop Intel Celeron yang macam siput, kemudian beralih ke laptop Intel Core I3 lalu sekarang sehari-hari menggunakan komputer PC Intel Core I7, wifi dan beberapa gelas kopi hitam sehari. Duduk tenang menghasilkan dolar haha…

Buat kamu yang penasaran bagaimana cara menghasilkan pendapatan dari kerja freelance sebagai virtual assistant? Ini caranya:

Bergabung dengan freelance service marketplace global

Mempunyai kemampuan berbahasa Inggris? Kamu bisa bergabung dengan freelance service marketplace global seperti Upwork.com, Guru.com, dan Peopleperhour.com.

Menurut saya pribadi, lebih aman bergabung dengan freelance marketplace daripada kita kerja sendirian dengan klien yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Kalau wanprestasi dan jasa kita tidak dibayar bagaimana?

Bergabung dengan freelance service marketplace membuat posisi kita sebagai freelancer lebih aman, terutama dari segi pendapatan. Ada pihak marketplace yang berfungsi sebagai pengantara atau middle man.

Dalam beberapa kasus seperti terjadinya sengketa antara freelancer dan klien, dengan adanya bantuan pihak marketplace, sengketa bisa diselesaikan dengan lebih baik.

Bergabung dengan agensi lokal

Buat kamu yang kurang percaya diri untuk menghandle klien dari luar, bisa banget bergabung dengan agensi atau marketplace lokal.

Meskipun dari segi penghasilan tidaklah sebesar kalau kita menghandle klien luar, hitung-hitung sebagai pembelajaran sebelum go international ya kan:)

Kamu bisa mencoba gabung Fastwork, Projects.co.id, Sribu, Glints, Ekrut, dll.

Referensi teman atau klien

Klien bisa menilai loh, apakah kita ini bekerja dengan baik ataukah hanya asal-asalan saja. Ya iyalah.

Saya sering mendapat referensi dan klien baru dari klien lama saya. Tiba-tiba saja di invite di Upwork dan saat saya tanya dari mana tahu tentang saya, mereka bilang dari si A. A ini dulunya klien saya juga.

So, jangan pernah berpikir untuk bekerja ala kadarnya. Sebisa mungkin, over delivered lebih baik daripada over promised. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa medatang kan?

Juga perluas jejaring pertemanan dan networking, siapa tahu, rejeki kita ada di beberapa teman dan networking kita.

Mengajukan proposal penawaran langsung

Bisa juga kita mencari job dengan cara mengajukan langsung penawaran jasa dan service ke brand atau perusahaan.

Plusnya, karena tidak ada pihak ketiga sebagai perantara, fee yang kita dapat tidak akan terpotong alias full.

Minusnya, kalau klien wanprestasi atau terjadi sengketa di pekerjaan, kita harus menanggung sendirian.

Social media

Karena brand atau perusahaan juga pasti mempunyai akun media sosial, kamu bisa follow brand yang ingin kamu tembak (bahasanya….) supaya tahu lebih dulu, bagaimana rutinitas brand dan cara kerja brand tersebut.

Kamu bisa menghubungi via email saat mengajukan penawaran. Jangan lupa untuk menyertakan portfolio dan resume.

Apakah freelancer harus mempunyai blog?

Saya bilang, yes. Seorang virtual assistant atau bahkan freelancer, seharusnya mempunyai blog pribadi.

Untuk apa? Tujuan utamanya adalah sebagai etalase portfolio.

Saya sering nih membaca dan scrolling Facebook dan sering kali menemukan status-status serupa tentang mereka yang sedang mencari job. Salah satu contohnya seperti di bawah ini:

Kira-kira bakal ada yang tertarik gak ya dengan model “jual diri” seperti ini?

Tidak ada contoh atau sample video yang dia pernah kerjakan sebagai penguat data. Tidak ada portfolio yang bisa dilihat. Tidak ada kontak yang bisa dihubungi. Kamu bercanda Bambank?

Saya prihatin karena masih banyak masyarakat +62 yang tidak pernah peduli untuk mengupgrade kemampuannya sendiri.

Coba bandingkan dengan yang ini:

sumber https://www.facebook.com/firstlookstudio/

Kira-kira, kalau kamu lagi butuh banget fotografer, akan memilih mengontak yang mana dulu nih?

See the difference? Okay.

Dan…. dibawah ini yang saya maksud mengapa seorang freelancer harus mempunyai blog sebagai etalase portfolio.

Contoh menawarkan jasa atau service
sumber http://blog.suzi-pratt.com/how-to-get-your-photos-published/

Dengan blog, kita bisa mengarahkan seseorang menuju link produk atau sample atau portfolio yang sudah pernah kita buat. Contohnya email di atas.

Mudah membuat blog dengan Qwords

Beberapa manfaat membangun sebuah blog adalah

  • Membangun bisnis. Biaya murah dan terjangkau, lokasi independen (karena berbasis cloud) dan juga menguntungkan.
  • Menumbuhkan bisnis. Blog dan content marketing adalah cara terbaik untuk memajukan bisnis.
  • Memperlihatkan kemampuan dan keahlian. Blogging adalah cara yang bagus untuk menunjukkan authoritative skill.
  • Berjejaring dan networking. Menjadi bagian dari komunitas dan orang-orang yang mempunyai hobi dan passion yang sama.
  • Fun and enjoy. Jika kamu menguasai topik yang kamu tulis, itu akan sangat menyenangkan sekali. Contohnya, saya sendiri nih 🙂

Untuk membangun sebuah blog, kamu membutuhkan:

  1. Domain
  2. Hosting
  3. Template blog
  4. Konten
  5. Komunitas

Domain

Bagi sebuah blog, nama domain adalah hal yang utama dan terpenting. Seperti alamat sebuah rumah. Tamu atau teman akan mudah menemukan di mana kita tinggal kalau mengetahui alamat rumah kita.

Di mana bisa memilih nama domain? Kamu bisa cek pilihan nama domain di Hover.

Pilih nama domain yang singkat dan pelafalan yang jelas. Hindari tanda hubung atau numbering (123, dst), dan hilangkan ekstra karakter.

3 alasan mengapa penting untuk memilih nama domain yang bagus:

  • Meningkatkan pengenalan tentang brand atau personal branding.
  • Meningkatkan visibilitas brand. Moz berkata bahwa kita harus, “Mengupayakan nama domain yang pendek, mudah diingat, mudah diketik, dan mudah diucapkan.”
  • Melindungi dan menguatkan branding secara online.

Saya merekomendasikan kamu membeli hosting disini.

Hosting

Hosting atau web hosting servis adalah jasa yang memungkinkan blog kita tayang dan mengudara di internet.

Memiliki web hosting yang handal dan berkinerja tinggi adalah bagian yang sangat penting dari setiap situs web dan blog.

Bagaimana cara terbaik memilih hosting?

  • Identifikasi kebutuhan hosting. Apakah kamu akan menggunakan share hosting, dedicated hosting atau cloud hosting. Untuk memulai personal blog, share hosting sudah cukup. Kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa web hosting indonesia daripada web hosting luar.
  • Blog traffic. Traffic adalah salah satu faktor penting yang harus kamu perhatikan saat membeli layanan web hosting. Dedicated atau Cloud hosting akan memberikan kelebihan uptime dan fasilitas backup yang lebih mumpuni dibandingkan dengan shared hosting.
  • Keamanan blog dari peretasan. Salah satu resiko menggunakan shared hosting adalah, apabila salah satu blog terkena peretasan, blog lain yang ada di server yang sama kemungkinan besar juga akan terkena imbasnya. Seperti server down hingga blog yang tidak bisa di akses.
  • Budget. Shared hosting adalah pilihan hosting yang paling terjangkau di bandingkan dedicated dan cloud hosting. Buat kamu yang sedang mencari hosting murah tapi kualitas gak murahan, kamu bisa mencoba Qwords.
  • Features. Bandwith, storage, RAM, dan uptime.
  • Support. Pilih layanan web hosting yang menyediakan layanan customer support 7×24 jam. Karena kita tidak tahu kapan dan jam berapa blog kita tiba-tiba down atau mengalami kendala.

Selain Qwords, pilihan hosting yang terpercaya dan juga saya pakai adalah Hawkhost.

Template blog

Pilih template blog yang mobile friendly, fast loading, dan ramah SEO serta mudah di kustomisasi.

Saya sendiri pernah menggunakan beberapa template dari WP Astra, Oceanwp dan Neve. Meski gratis tapi sudah lebih dari cukup kalau kita tambahkan page builder seperti Elementor atau Brizzy. Saat ini saya menggunakan theme Kadence.

Konten

Blog tanpa konten ibarat kata rumah tanpa penghuni. Kosong.

Mengapa pengunjung blog bisa menemukan blog kita sebab utamanya adalah karena konten.

Konten yang yang kita buat kemudian tayang dan bisa ditemukan di mesin pencarilah yang menghantarkan pengunjung mengunjungi blog kita.

Sebab itu, buat konten-konten yang bermanfaat dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan hanya asal nulis dan konten terlihat banyak tapi tidak bermutu.

Komunitas

Komunitas blog membuat kita mempunyai tempat untuk bertemu dengan orang-orang yang mempunyai passion sama. Aktif dan berkolaborasi di dalam komunitas yang kita ikuti pasti akan bermanfaat untuk pertumbuhan blog.

Apa yang harus ada di blog seorang virtual assistant?

Oke, sekarang kamu sudah mempunyai blog dan siap mengudara di jagat maya. Eh tapi cek dulu, apakah blog yang kamu miliki sudah mempunyai 5 hal ini?

Home atau beranda

Saat mengetikkan nama blog atau domain, tujuan landing biasanya adalah laman home atau beranda.

Laman beranda bisa di isi sekilas tentang service dan jasa yang kita tawarkan, benefit apa yang didapatkan klien kalau menggunakan jasa kita.

Bekerja sama dengan tim? Sertakan profile member tim juga.

Lengkapi laman beranda dengan CTA (call to action) agar pengunjung mau subscribe atau berkirim email via contact form, atau arahkan ke laman blog untuk membaca konten yang kita buat.

About = Tentang

Laman yang berisi tentang si pemilik blog. Visi dan misi, latar belakang pendidikan atau pekerjaan juga bisa di sertakan.

Contoh: ABOUT ME

Service

Jelas dong ya, karena virtual assistant menjual jasa/service, maka blog seorang virtual assistant harus berisi tentang sercive yang dia tawarkan. Supaya calon klien tertarik untuk mengajak kerja sama.

Contoh: SERVICE

Portfolio

Laman yang berisi etalase hasil dan contoh pekerjaan yang sudah pernah kita selesaikan sebelumnya. Bisa ditambah dengan testimonial dan feedback dari klien-klien yang sudah pernah bekerja sama dengan kita. Mengapa? Supaya calon klien lebih percaya bahwa kita benar-benar bisa kerja.

Contoh: PORTFOLIO

Contact

Permudah calon klien atau pengunjung blog untuk bisa menghubungi kita. Sertakan alamat email, contact form atau kalau perlu WA (whatsapp) di laman contact.

Demi kelancaran bisnis juga kan? Siapa tahu nanti ada calon klien yang tertarik untuk bekerja sama tapi tidak ada cara untuk menghubungi kamu. Kira-kira bagaimana yaa? Nanti jatuh ke orang lain tuh rejekinya haha..

Contoh: CONTACT ME

Pentingnya blog sebagai portfolio
blog sebagai portfolio

Nah, panjang dan lebar banget penjelasannya ya 🙂

Supaya kamu benar-benar tahu, apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang virtual assistant. Karena sekarang sudah tahu, tinggal praktek nih.

Buat yang kesulitan membuat blog sendiri, yuk saya bantu pembuatannya.

Ingat, semua butuh proses. Jangan terlalu berharap, misalnya, kamu sudah ada blog hari ini, besok langsung dapat klien. Butuh proses dan progress yang semuanya butuh waktu.

Tapi percaya deh, waktu yang kamu habiskan akan worth it kok.

Talk soon 🙂

Yeayyyy menang 🙂

menang lomba blog Qwords 2021

70 Comments

  1. iwan widodo says:

    saya searching** tentang VA baru ini yg lengkap, ternyata VA kerjaannya banyak banget ya mbak, salut sama mbak nya

    1. enggak harus bisa semua sih mas, sesuaikan skills saja 🙂

  2. Ilmu yang bermanfaat nih..kadang masih aja datang penyakit malasnya..Akhirnya peluang ini belum bisa dikerjakan …

  3. Terima kasih informasinya dan selamat udah terpilih jadi pemenang mbak. You earn it dengan kualitas konten seperti ini.

    Tampaknya aku harus ngoprek2in blognya mbak Indri nih, soalnya mau belajar lebih jauh tentang freelance writer.

    One thing that hooked me itu tentang 4 poin utama yang harus ada di sebuah blog : beranda, tentang, portfolio & contact.

    Harus segera berbenah nih 😊

    Makasih sharingnya Mbak.

    1. Terima kasih mas Prima. Semoga segera tercerahkan ya tentang freelance writernya 🙂

  4. walaupun agak telat tau ttg VA ini… skrg jd lebih paham stlah baca artikel mbak indri.. terima kasih mbak, berkah selalu ilmunya. Mbak sy ada bbrp pertanyaan, yg jika berkenaan mgkin bs d jawab 🙏
    1. utk seorang yg bru mau terjun jd VA, bs ksh tips utk build resume & portofolio mbak? sy tertarik mau jd general VA tp skrg sy jg lg mendalami ilmu digital marketing khususny sosial media. Apa kah dgn adanya sertifikat bs lebih membantu wlaupun blum ada portofolio?
    2. sy seorang IRT dgn 2 balita, yg fully ngurusin anak sndiri. apakah memungkinkan sy krja VA ya mbak? utk term krj VA itu sndiri brp lama ya mbak biasany per klien?
    3. utk target klien global sndiri apakah ada standarisasi utk english kita gtu mbak kyk toefl/ielts gitu? atau as long as kedua pihak saling memahami? aku englishnya so so mbak… apalagi in terms of grammar hehe.. maaf ya mbak pertanyaanku byak bget.. smoga d lancarkan rejekinya utk bs trus berbagi ilmu ya mbak. Terima kasih sekali lagi 😊

    1. 1. Tips ada di workshop mba, kalau mau ikutan https://lynxshort.com/rbiwa
      Sertifikat tidak terlalu penting juga sih mba, jarang client yang nanyain sertifikat.
      2. VA memang bisa dikerjakan dari rumah:) Term waktunya tergantung woek load si client.
      3. Inggris tidak perlu sampai fluent mba, meskipun kalau fluent lebih bagus ya, aku aja juga english nya membagongkan haha
      Gapapa mba, banyak tanya malahan bagus berarti pengen dapat pencerahan.

  5. Hai Mba Indri,

    Terima kasih atas ilmu yang sudah dibagikan, sangat bermanfaat sekali! Semoga terus mendapatkan berkah karena telah berbagi ilmu dengan orang banyak 🙂
    Mau tanya sedikit Mba, selama bekerja sebagai freelance VA, apakah Mba Indri pernah mendaftarkan bisnis VA-nya Mba untuk mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha)? Apakah sebagai VA kita perlu untuk melakukan itu ya, Mba..? Satu hal lagi, terkait dengan pajak.. Biasanya bentuk pelaporan pajak yang dibuat oleh seorang VA dan dilaporkan setiap tahunnya itu seperti apa ya, Mba? Saya masih belum clear atas dua hal itu, Mba. Mungkin Mba Indri ada penjelasan, atau pun saran terkait dua hal tersebut..? Terima kasih banyak sebelumnya, Mba.

    1. Halo Mba Amalia, terimakasih banyak doanya, amin.
      Sementara ini karena masih kerja sorangan, aku enggak ada NIB mba. Aku juga enggak ngerti cara daftarnya gimana hehe. Tentang pajak, ada temen yang urusin sih mba.

  6. Hi Mba Indri,,,
    Tiap baca blognya pasti meng-inspirasi sekali,,, Klo dah mentok mumet mampir sini jadi cerah pikiran,,,
    Tahun lalu juga gara2 baca blog nya mba Indri, sy tertarik jdi freelancer dan baru kesampean tahun ini hehehehe… Terima kasih ilmunya mba,,, semoga sehat selalu jadi bisa sharing ilmu terus 🙂

    1. Halo Putu, senang sekali tulisan saya bisa bermanfaat. Terima kasih doanya ya, doa yang sama untuk Putu.

  7. Oh macam itu to. Aku kayane masuk VA yg content management ya 😀. Oke, matur nuwun ilmunya. Aku jadi tahu apa aja yang perlu aku tingkatkan dan perlu aku tambahkan.

  8. Tulisan dari mbak Indri membuka wawasan saya ketika saya berencana resign dari kantor. Mungkin saya harus mempersiapkan segala sesuatunya termasuk bagaimana menjadi freelancer. Makasih ya mbak

    1. Setuju mba Maria, sebelum resign harus dipersiapkan dulu sebaik-baiknya agar gak menyesal.

  9. Sepertinya saya lebih punya gambaran setelah membaca tulisan mbak Indri , jika suatu saat resign dan berencana menjadi freelancer. Pencerahan banget bagi saya

  10. Jangan kaget kalau zaman sekarang punya Virtual Assistent yaa…
    Bisa semakin memudahkan pekerjaan, tapi tetap menghargai klien.

    1. Iya dong, terutama buat mama-mama sibuk, kehadiran virtual assistant berguna banget lo

  11. Wah, aku jadi bayangan tentang VA. Di masa modern seperti sekarang kesempatan bekerja secara freelance memang semakin bertambah luas ya, tinggal kitanya yang aktif dan kreatif.

  12. Akhirnyaaa nemu penjelasan sedetail ini tentang VA, dari dulu penasaran banget gimana cara kerja VA, jadi tertarik deh buat cobain, kan lumayan kalo bisa kerja dari rumah juga ya mbak

  13. Shafira - ceritamamah.com says:

    Mbak Indri, aku baru beberapa kali baca artikel dan wow masyaAllah membuka wawasanku. aku baru tahu ada profesi ini loh mbak, dan mbak indir mau berbagi di sini…semoga semakin berkah ya mbak kerjaannya..semoga aku bisa pelan-pelan bisa jadi bloger yang go global juga hihi

    1. Senang bisa berbagi mbak, terima kasih doanya 🙂

  14. Wah, Mbak Ind. Ke depan sepertinya aku harus memanfaatkan jasa VA nih. Cuma kalau standarnya sama dg luar, kira-kira nutut gak ya aku bayarnya. Haha. Tung itung dulu ahhhh.

  15. dengan artikel ini aku jadi makin paham soal apa itu virtual assistant mbak
    makasih ya sharingnya, hmm bisa g ya klo aq ikutan jadi VA ini

  16. Sharing dari Mbak Indri ini selalu daging deh. Saya dapat banyak ilmu baru dari artikel ini. Kadang saya masih takut-takut gabung ke marketplace freelancer sejujurnya, Mbak. Khawatir dapet klien yang enggak amanah,hehe. Gimana sih cara kita membedakan klien supaya enggak kena zonk Mbak?

    1. Membedakan klien yang zonk dan enggak, gampang kok mbak. Hindari klien2 dari India, Pakistan dan sekitarnya. Kalau klien minta DP atau suruh kita bayar jaminan dulu, 100% zonk.

  17. Menarik banget ya Mba, sayang saya masih minus banget kalau bahasa Inggris, duh!
    Saking minusnya, banyak email penawaran berbahasa Inggris, nggak kejawab hahaha.

    Padahal, sejak dulu awal masih kerja kantoran, bos saya udah wanti-wanti buat belajar bahasa Inggris, biar lebih luas pengetahuannya, saya alasan mulu, ga jadi-jadi belajarnya, terlebih anak-anak ga suka bahasa Inggris, selalu diprotes saya kalau pake bahasa Inggris hahaha *malah curcol 😀

    1. Lempar sini mbak penawarannya, entar bagi hasil haha

  18. Mbak Indri…. thanks much for sharing. Sebagai newbie, saya sedang mempelajari bidang ini. Penjelasan Mbak Indri detil sekali. ❤

  19. Pokoknya punya blog itu penting buat bisnis deh ya. Besar sekali kah beda pendapatan VA lokal dan luar negri?

    1. Beda mbak, dari kurs nya saja sudah beda jauh kan.

  20. Mba lengkap banget ulasannya. Suka juga dgn cara menjelaskannya yg rinci, detail tp ttep pakai bahasa yg mudab dimengerti org awam seperti saya contohnya.

    Tertarik sih utk kerja freelance seperti ini, look more professional. Wkwk. Tp gimana dg jam kerja’y Mba? Kalau klien org luar apa harus menyesuaikan dg jam kerja mereka? Soalnya pasti perbedaan waktu’y cukup jauh yaa..

    1. Halo mba Ima, seneng kalau pembaca bisa ngerti yang aku sampaikan. Biasanya jam kerja fleksibel mbak, gak harus kayak orang kerja kantoran. Yang penting target tercapai.

  21. Menarik sekali ulasannya mbak indri. Sebagi ibu rumah tangga yang juga nulis di blog pengin juga bisa berpemghasilan kayak teman2 yang lain. Seperi menjadi VA ini ya salah saru contohnya. Intinya harus terus belajar ya dan jamgan mudah menyerah.

  22. Keren informasinya, lengkap sekali. Menjadi seorang VA harus mau terus belajar biar update ilmunya ya. Sukses selalu ya mbak.

  23. nah ini bisa menjadi peluang yg menarik ya mbaaa
    banyak aktivitas yg dilakukan berbasis digital.
    kita harus terus meng-update diri dgn berbagai peluang

    1. bener banget mba Nurul, semakin kesini sebenarnya peluang semakin banyak sebenarnya

  24. Mbak In..setiap baca artikelmu tuh serasa bengong akutu. Dirimu lengkap sekali ilmu dan pengalamannya. Mana enggak pelit pula bagi ke sesama. Enggak dikekepin sendiri ilmunya.
    Aku jadi piunya insight baru tentang Virtual Assistant juga seputar job-nya. Keren. Kutandai nanti dibaca lagi pelan-pelan dan dipraktekkan …Thank pencerahannya!

    1. belum lengkap kok, masih harus belajar juga ini 🙂

  25. Infonya lengkap.dan sangat bermanfaat. Dulu sekali pernah kepikir pengin jadi VA. Tapi begitu paham manajemen diri dan waktu belum bagus, nggak jadi deh. Seorang VA harus selalu improve skill nya. Sukses selalu ya mbak.

  26. Akuntanesia says:

    baru tahu kerjanya VA itu sepeeti ini

  27. Baru tahu aku hehe tapi kayaknya mantul nih

  28. Wah ini penjelasan yang sangat detail. Beneran mba, tulisan-tulisan mba Indri membuka wawasan bahwa peluang dapat uang dari internet itu ga cuma gitu-gitu aja. Tapiii ada yang lebih menantang, contohnya pengalaman mba Indri sendiri selama jadi freelancer di Upwork.

    1. betul mba Win, peluang tuh sebenarnya ada banyak banget buat yang aware.

  29. Pada tahun 2017. aku sempat daftar upwork, karena temen dari Filipin udah lumayan banyak dapat job dari upwork, posisi tepatnya aku lupa tapi semacam sekertaris perusahaan tetapi online. Hanya saja, waktu itu skill aku masih terlalu umum sehingga diminta untuk dikoreksi.

    Karena merasa rada susah naikin skill, dan kebetulan kerjaan blogger mulai lancar (plus kerjaan kantor makin sibuk), aku jadi lupa mo perbaiki di upwork mba. 🙂

    1. Freelancer dari Filipin tuh saingan berat bangettttt….bahasa inggrisnya jauhhh banget di atas kita deh.

  30. Informatif dan menggoda. Jadi tertarik kerja sebagai VA. Yang kayanya bisa aja kerja sambil kaos oblongan dan celana pendek gitu ? ditunggu tulisan lanjutannya, Kak, yang membahas cara upgrade skill untuk jadi VA. ??

  31. Banyak ya sebetulnya lingkup pekerjaan VA. Beberapa malah aku baru tahu nama²nya lebih detail. Aku nih semakin menggeluti blog semakin banyak engga tahunya…
    Makasih sharingnya mb Indri

    1. biasanya begitu mba Han, semakin banyak tahu malah semakin merasa tidak tahu hehe

  32. Ulasan yang lengkap untuk menjadi VA dan berpenghasilan lewat internet. Terima kasih sharing ilmunya, mbak Indri ^^

  33. Waaa aku baca sambil ngiler mba hahahha.. you have such a great and complete skills buat ngegaet bule. Wawasannya mantul banget aku sampe ternganga bacanya. Apaa ini apaa itu hahahha. Kudet to the max. Pengen kayak mba Indri tapi harus upgrade skillnya banyak beeut… Msh banyak yg di luar expertise aku. Thnks insight nya ya mba. Auto bookmark dulu deh. Good luck mba!

    1. Wawasannya masih sebatas ini mbak Bety 🙂 tapi seneng juga kalau bermanfaat buat yang lain.

  34. Ulasan yang lengkap banget untuk jadi virtual assisten dari mbak Indri, nih. Tidak itu saja. Banyak hal yang harus disiapkan agar bisa sukses berpenghasilan lewat internet. Terima kasih banyak untuk sharing ilmunya, ya mbak ^^

  35. Alia maharani says:

    Kereen kak … Makasih sharing ilmunya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *