Review : Smartphone Mi Max Xiaomi

Saya ini bukan gadget maniak, bukan….sama sekali bukan. Bukan tipe orang yang sering gonta ganti gadget macam smartphone sebulan sekali gitu, uang siapa yang buat beli bwahahahaha…#ngakak

Beberapa kali beli handphone atau smartphone memang ya karena butuh dan karena handphone yang lama memang sudah sowak, misal pencetan on-off nya mendelep atau pas browsing browsernya buka nutup buka nutup sendiri. Bukan demi gengsi sih, tapi ya iya juga…dikit hehe..

Nahh, gara-gara sok nggaya karena udah ada sedikit hasil dari ngeblog, di tambah memang handphone yang sekarang sudah rada-rada, langsung ngacir deh googling beberapa merk smartphone yang terjangkau. Kalau tampilan fisiknya sih nomer sekian buat saya, yang penting inner beauty-nya #halahhhhh…

Maka dari beberapa merk, baik merk yang sama dengan seri berbeda dan juga beberapa merk yang berbeda (bingung gak), kemudian mengerucut jadi 3 nama dan kemudian terpilihlah juara smartphone di hati saya : Mi Max keluaran dari Xiaomi.

Buat saya, harganya tidak murah, menurut suami juga. Mending beli Nokia senter aja, murah kata babang suami gitu. Asyemmmm…..
Membuat hati kalang kabut deg-deg an aja, kalo Nokia senter mah gak usah beli, wong dia juga sudah punya 2 biji wakwakwak….Baca deh di artikel ini : Hari Gini Gak Punya Sosmed ?

Nah setelah ketemu smartphone incaran, kemudian baru deh cek toko online sana-sini, membandingkan harga dan ongkir. Kalo ada yaaa pilih yang free ongkir biar mantap, ples cicilan kartu kredit 0% selama 12 bulan, ++ yang lain. Dan ternyata saya menemukan ples ples tersebut di Lazada. Yaudah, langsung order, gesek kartu kredit, nunggu barang pesanan datang.

Setelah 3 hari, smartphone saya yang cantik datang saat saya tidak ada di rumah. Di terima suami dan langsung di charge. Wahhh, melihat penampakan Mi Max, saya benar-benar terharu. Bisa baca berita dan aplikasi tanpa harus pakai kacamata wong layarnya segede gaban gitu.
Infinix punya anak saya, lewat ukuran layarnya….seneng bangett…..

Saat saya tulis artikel ini, saya sudah berduaan dengan Mi Max selama kurang lebih 3 bulan (dari akhir Maret) , masih pengantin baru. Ahhhh…..andai saja waktu bisa di putar lagi…hiks…

Overall, secara keseluruhan, tidak ada cacat cela dari Mi Max meskipun kalau di pakai agak lama, bodynya semlenget, bahasa Jawanya mudah hangat tapi masih bisa di toleransi sih. Biasanya saya langsung matikan data atau wifi. Terutama saat nge-charge baterai.

Beberapa hari lalu, saya sedang asyik-asyiknya ambil potret snack Pocky. Beberapa tampilan hasil jepretan saya menggunakan Mi Max bisa di lihat di artikel ini : Me Time ? Buku dan Pocky Pastinya.

Bagus dan jernih, meskipun fotonya sudah saya optimasi tapi sama sekali tidak pecah atau blur.

Siang hari naas itu, saya ingin mengambil foto Pocky lagi dengan angle dan pernak pernik berbeda. Rencana motretnya di luar rumah supaya ada pencahayaan alami biar fotonya bagus. Maka saya usunglah biskuit pocky, buku dan beberapa printilannya sementara Mi Max saya kantongi di kantong celana kolor sebelah kanan.

Saat sampai di luar, otomatis saya langsung jongkok menata segala printilan yang tadi saya bawa dan tiba-tiba terdengar suara “klethek”…enggak keras sih suaranya tapi cukup membuat saya kaget setengah mati karena suara itu keluar dari bawah saya, sesuatu dari kantong kolor saya jatuh.

Dunia seperti berhenti bergerak saat Mi Max tergeletak di lantai tepat di sebelah kaki saya, posisinya tengkurap, layar menghadap lantai dengan mesra.

Saat saya ambil Mi Max yang tergeletak itu, jantung saya mau melompat rasanya, deg-deg an parah sampai gak tau harus ngapain. Apapun, karena niatnya tadi mau foto-foto, tetap mencoba ambil pose Pocky dengan angle terbaik. Sambil berfikir macem-macem beribu alasan dan beribu khayalan, haduhh bisa di lempar bakiak sama suami, waduhhhh bisa bertengkar dan ribut nih sampai saya gak bisa berpikir apa-apa lagi.

Saat jatuh dari kantong, layar Mi Max saya tergores, melintang dari kiri ke kanan dan hampir menyerupai retakan.

Ini penampakannya :

Dan apa yang saya bayangkan pun terjadilah. Babang suami mukanya langsung pletot, mata melotot dan merah padam sambil bilang dari A-Z, untunglah baru di D dia sudah diam lagi ^^

Seharian itu saya gak nafsu makan, yaa gak full seharian sih, sorenya saya baru bisa makan setelah kejadian ini. Seandainya waktu bisa saya putar kembali, ahhh…

Tapi saya tetep bersyukur, retaknya tidak terlalu parah dan juga masih bisa di pakai sih. Yang bikin ill fell, masih harus bayar cicilan kartu kredit 9 kali lagi tapi kondisi smartphone sudah tidak suci lagi dan tidak mulus lagi. Beruntung, masih bisa di pakai dan tidak matot sama sekali. Bersyukur banget.

Padahal ya, jatuhnya dari kantong celana kolor saya itu jaraknya dengan lantai hanya sejengkal tidak lebih. Itu sudah sentet alias tergores parah gitu, apalagi kalau jatuhnya dari posisi saya berdiri, bisa hancur berkeping-keping tak terkira. Baru tau kalau layar Mi Max rentan tergores, padahal pakai Gorilla Glass, pikir saya lebih tahan banting gitu.

Beda banget dengan handphone Smartfren jadul saya sebelumnya, pernah dulu saya kantongi di kemeja kemudian saya membungkuk mengambil sesuatu di lantai dan si Smartfren ini juga jatuh, keluar dari saku kemeja saya. Lumayan tinggi lah jatuhnya, sekitaran 1 meter lebih kalau di bandingkan dengan Mi Max. Sewaktu jatuh, semua printilannya lepas, macam baterai, bagian depan handphone, tapi tidak ada yang cacat atau pecah. Di pasang lagi kemudian di hidupkan lagi, menyala dengan tanpa cacat cela. Layarnya pun juga tidak ternoda sama sekali.

Infinix punya anak saya, fyi karena anak saya laki-laki, lebih kasar lah ya kalau main handphone. Itu hapenya jatuh berkali-kali, kejatuhan remote TV, kejatuhan headphone, ketendang sampai mental…..ehhhh baik-baik saja keadannya sampai saat ini.

Punya emaknya yang di eman-eman dan di sayang-sayang sebegitunya malah mletek retak tergores dengan mudahnya…..haduhhh….rasanya gemana getu….

Saya berinisiatif googling untuk mencari tahu apa bisa layarnya di ganti atau di perbaiki dan bagaimana dan …kemudian baru saya tahu, memang Mi Max rentan pecah di bagian layar LCD-nya, sudah umum begitulah review yang saya baca. Lahhh, andaikan tahu sebelumnya….

Sempat baca juga, bisa di ganti sih layar LCD-nya tapi jeroannya malah rentan rusak karena baterainya kan tidak bisa di lepas dan Mi Max tuh tipis banget gitu bodinya ya, rimpi, ringkih. Saya membayangkan aja sih, seandainya saya masukkan ke service HP, orang yang service harus ekstra hati-hati untuk melepaskan LCD dan menarik layarnya dari bodi handphone. Ya kalo orangnya setiti dan hati-hati, kalau enggak kan malah handphone saya amblas bablas gak bisa kepakai lagi.

Akhirnya, saya menerima kenyataan, setiap kali memegang Mi Max untuk urusan kerjaan atau berselancar di dunia mba maya, melihat goresan di layar lcd-nya, hati saya ikut tersayat, ahhhh masih harus bayar 9 kali lagi untuk handphone sentet begini.

Last but not least, saya tidak tahu sampai kapan Mi Max ini bisa bertahan, semoga bisa lebih dari satu tahun biar gak rugi-rugi amat hehehe…

Tapi juga harus persiapan untuk sewaktu-waktu butuh handphone lagi, sudah ada inceran. Maunya sih yang bandel macam Nokia senter gitu, tapi tidak terlalu bold dan nyaman di genggam. Inner beauty-nya juga harus kece…ada gak ya smartphone macam begitu ??

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *