Pentingnya Meningkatkan Keahlian untuk Bersaing di Dunia Kerja Remote Work
Apa itu Kerja Freelance?
Kerja freelance itu sebenarnya kerja apaan sih? Apakah sama dengan kerja sampingan? Enggak stabil dong ya pendapatannya?
Mungkin masih ada teman-teman yang awam dengan dunia freelancer dan remote working. Wajar, karena di negara kita ini, jumlah freelancer tidak sebanyak seperti di negara tetangga, sebut saja Filipina dan India. Juga, masih banyak orang yang memiliki mindset bahwa bekerja itu ya harus ngantor, harus keluar dari rumah. Kalau kerja dari rumah, mana mungkin? Pengangguran terselubung kali?
Freelance atau kerja lepas atau self-employed atau pekerja mandiri (banyak bener ataunya) adalah suatu pekerjaan di mana seseorang bekerja untuk dirinya sendiri tanpa harus terikat dengan perusahaan dan juga tidak terikat tempat atau remote.
Remote work atau work from home menjadi suatu hal yang normal di saat kita mengalami pandemi beberapa tahun ini. Orang-orang yang biasanya bekerja di kantor, banyak yang kemudian dialihkan untuk bekerja dari rumah. Keadaan ini tentu saja memudahkan kita untuk menjelaskan kepada orang lain tentang apa itu freelance dan remote work.
Beberapa keuntungan bekerja secara remote work sebagai freelance adalah, freelance bebas untuk memilih klien, bahkan bisa bekerja dengan lebih dari satu klien tergantung kemampuan. Freelancer juga bebas menentukan berapa gaji atau imbalan yang dia inginkan. Selain itu, kerja freelance bisa dilakukan dari mana saja, tidak harus ngantor. Saya sendiri pernah menghandle 6 klien di saat bersamaan. Agak keteteran memang tapi worth it dan sepadan dengan hasil income yang saya dapatkan.
Di Indonesia sendiri, kenaikan pertumbuhan freelancer cukup signifikan. Pada tahun 2020 jumlah freelancer di Indonesia mencapai 33,34 juta orang, meningkat 26% dari tahun sebelumnya. Menarik ya.
Apa yang dibutuhkan jika ingin bekerja secara remote work?
Hal penting yang paling dibutuhkan untuk bekerja secara remote adalah bisa mengerjakan tugas dan job yang diberikan oleh client.
Selain hal tersebut, yang paling kentara bisa dibedakan antara freelance yang satu dengan freelance lainnya adalah kemampuan dan skills yang spesifik atau spesial.
Sebagai self-employed, seorang freelancer dituntut untuk mempunyai keahlian atau skills yang nantinya bisa ditukar dengan job dan income. Bahasa kerennya, offering services. Contoh offering services bisa di lihat disini.
Freelance yang mempunyai specialized skills akan lebih mudah mengatasi persaingan dan kompetisi untuk memenangkan job dibandingkan dengan freelance yang mempunyai general skills. Saya pernah membuat perumpamaan tentang general vs specialized (spesifik) skills yang bisa dibaca di artikel berjudul Tips Gajian Dolar.
Sekarang tahu alasannya kan, mengapa sangat penting seorang freelancer harus mempunyai kualitas skills yang baik. Itu semua demi dirinya sendiri. Semakin expert atau ahli, income seorang freelancer akan semakin besar. Teman saya ada loh yang per jamnya di bayar $125 atau kalau di rupiahkan IDR 1.750.000 per satu jam. Keren ya…Kerja 3 jam sudah bisa mengantongi gaji yang setara bahkan lebih besar dari UMR.
Remote work, pilihan terbaik agar perempuan tetap bisa berpenghasilan dari rumah
Menurut data dari BPS RI-Sakernas 2018, seringkali perempuan harus dihadapkan antara bekerja meningkatkan karier atau mengurus rumah tangga. Di Indonesia, perempuan yang mengurus rumah tangga banyak yang dahulunya pernah bekerja, termasuk saya. Perempuan yang saat ini berstatus mengurus rumah tangga dan dahulu pernah bekerja mencapai 65,33 persen. Perempuan di perkotaan (68,20 persen) jauh lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (59,42 persen).
Sebelum menikah, saya sudah bekerja, setelah memiliki anak saya juga tetap bekerja. Tapi dilema muncul saat melihat anak semakin besar tanpa saya tahu persis bagaimana pertumbuhannya. Tahu-tahu sudah gede saja.
Apa yang membuat perempuan lebih memutuskan untuk meninggalkan dunia kerja? Well, mungkin sebagian besar perempuan mempunyai alasan yang sama dengan saya. Keluarga dan anak lebih utama dibandingkan dengan pekerjaan.
Meskipun tidak bisa dibantah bahwa stabilitas keuangan keluarga akan lebih terjamin apabila ada lebih dari satu sumber pemasukan income.
Banyak terjadi, perempuan yang dulunya bekerja lalu kemudian harus mengundurkan diri untuk mengurus rumah tangga memiliki kekhawatiran akan beberapa hal seperti: kurang leluasa (merasa tidak enak) menggunakan uang keluarga untuk dirinya sendiri, harus pandai mengatur keuangan keluarga, merasa kurang mempunyai value, merasa lebih inferior dibandingkan perempuan yang bekerja, rasa perdaya diri yang rendah, dan masih banyak lagi.
Bekerja sebagai remote worker atau freelancer bisa menjadi pilihan terbaik untuk ibu rumah tangga yang tetap ingin menghasilkan pendapatan tapi juga sekaligus ingin tetap mengurus rumah tangga. Memangnya bisa? Bisa!
Mengapa saya bisa bilang demikian? Karena saya sudah mengalaminya sendiri.
Setelah sekian lama bekerja kantoran, sejak tahun 2014 saya memutuskan untuk menjadi stay at home mom alias tidak lagi bekerja ngantor di luar rumah.
Terbiasa bekerja membuat saya merasa ada yang hilang saat harus stay di rumah saja. Beruntungnya, saya menemukan kesibukan yang lain, menjadi blogger dan freelancer. Dari tahun 2015 hingga saat ini, penghasilan dari remote work sudah mencapai lebih dari $10K. Mungkin buat orang lain tidaklah besar tapi buat saya yang hanya bekerja dari rumah, sudah lumayan untuk beli bedak dan jajan ehhh…
Survei sederhana dari Workshop: How to Become a Virtual Assistant
Pada tanggal 18-22 Oktober 2021 lalu, saya mengadakan workshop tentang Bagaimana Cara Menjadi Virtual Assistant. Saya ingin berbagi pengalaman terutama dengan sesama perempuan bahwa meskipun kita ini ibu rumah tangga tapi kita bisa memilih, apakah hanya menjadi ibu rumah tangga biasa atau ibu rumah tangga yang berdaya yang bisa menghasilkan pendapatan sendiri.
Saya melihat bahwa di negara kita ini, banyak perempuan yang sudah menikah lalu menggantungkan semua beban finansial ke suami. Tidaklah salah karena memang tanggung jawab keluarga adalah tanggung jawab suami.
Tapi ada baiknya meskipun kita sudah menikah, kita bisa mandiri secara finansial. Alias, bisa menghasilkan pendapatan sendiri. Just in case amit-amit ada badai di rumah tangga seperti perceraian atau kematian pasangan, kita tidak kaget dan terpuruk karena sudah terbiasa mandiri secara finansial dan tidak bergantung 100% dengan penghasilan suami.
Di workshop ini, saya banyak membahas tentang pentingnya mempunyai skills atau keahlian yang bisa dijual, dalam hal ini menjadi freelance dibidang virtual assistant. Apa dan bagaimana tipe-tipe job virtual assistant pernah saya tulis di artikel Freelance VA, Langkah Baru Untuk Sukses Lewat Internet.
Workshop minggu lalu berjalan dengan sukses, terima kasih buat teman-teman semua yang sudah mempercayai saya 🙂
Feedback menarik yang saya dapatkan dari para peserta workshop
Di workshop ini saya mengadakan survey kecil tentang problem apa yang dihadapi oleh para peserta dan saya mendapatkan feedback yang sangat menarik.
Beberapa problem yang dihadapi oleh peserta antara lain:
- Kurangnya skills yang menyebabkan insecure atau kurang percaya diri saat mencari job freelance di pasar luar negeri.
- Bahasa Inggris yang kurang aktif.
- Belum tahu skills apa yang bisa di “jual.”
- Lack of digital knowledge. Kurangnya pengetahuan dan skills digital.
- Masih terlalu sedikit informasi tentang kerja freelance dan belum tahu bagaimana alur dan cara kerja freelancer.
- Tidak percaya diri.
- Belum ada spesial skills yang mumpuni dan bisa diandalkan.
So, karena kita sudah tahu dan memindai problem atau permasalahan yang ada, tugas selanjutnya adalah mencari cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Lanjut baca hingga selesai ya! Dibawah akan saya jelaskan bagaimana cara upgrade skills dan juga ada video penjelasannya.
Apakah bisa bekerja freelance kalau belum punya keahlian?
Banyak sekali pembaca blog ini yang meninggalkan komentar bahkan DM langsung ke saya untuk bertanya, apakah bisa kerja sebagai freelance dan remote work apabila belum punya keahlian tertentu.
Jawaban saya selalu sama.
Freelance itu ibarat pedagang yang berjualan di pasar. Tidak ada pedagang yang berjualan di pasar dengan tangan kosong. Harus ada sesuatu yang dijual agar ada pembeli dan si penjual bisa mendapatkan untung.
Jadi, kalau seorang freelancer tidak punya keahlian, apa yang mau ditawarkan ke klien? Untuk apa klien bersusah payah mengeluarkan uang untuk orang yang tidak punya kemampuan alias tidak mampu mengerjakan apa yang klien minta? Dari sisi klien, dia jelas akan rugi.
Hard skills dan Soft skills untuk memenangkan kompetisi kerja
Melansir dari freelance marketplace terbesar di dunia Upwork, ada tren skills yang paling banyak dicari oleh perusahaan atau klien di tahun 2020-2021 terutama dari segi hard skills dan soft skills.
Soft skills
Soft skills berhubungan dengan bagaimana kita bekerja.
Tidak seperti hard skills, soft skill lebih sulit untuk diukur dan diajarkan atau dipelajari. Meskipun demikian, soft skills dapat membantu kita melakukan pekerjaan dengan lebih efektif.
Soft skills yang paling banyak dicari antara lain:
Kemampuan untuk beradapatasi
Kemampuan kerjasama dan kolaborasi
Leadership atau kepemimpinan
Multitasking
Problem solving
Kreatif
Self motivation
Perhatian ke hal-hal kecil dan detail
Empati
Mentoring
Positif vibes
Komunikatif
Etika
Hard skills atau technical skills
Hard skills adalah kemampuan khusus atau spesifik yang dapat dipelajari. Kemampuan ini dibutuhkan untuk melakukan job dan pekerjaan secara efektif.
IT = information technology
Advertising dan marketing
Administrasi
Engineering
Project management
Sales dan customer service
Akunting
Kemampuan hard skills yang mumpuni dan ditunjang dengan soft skills yang dimiliki pastinya akan membuka pintu kesempatan mendapat job lebih luas.
Maka dari itu, penting untuk menggali apa saja skills yang sudah kita punya dan apa saja skills yang harus kita upgrade.
Bisakah kita menambah dan meningkatkan skills?
Di jaman digital sekarang ini, mempelajari hard skills bukanlah hal yang sulit. Bahkan sekarang ini, kita bisa mempelajari apapun skills yang ingin kita bisa hanya dari rumah saja bermodal sambungan internet dan komputer atau gadget.
Mau punya keahlian apa? Web developer, translator, sosial media management, digital marketing, SEO, email marketing, semuanya bisa dipelajari. Asalkan kita bisa memilih platform belajar yang tepat.
Tapi tanyakan dulu ke diri sendiri, apakah skills yang akan kita pelajari bermanfaat dan bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan atau profit? Apakah skills yang ingin kita pelajari ada pangsa pasarnya? Adakah klien yang membutuhkan bantuan kita di bidang ini? Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mempelajari skills ini? Berapa kira-kira rate freelance untuk skills ini?
Cara mudah belajar skills PowerPoint dalam hitungan menit
Salah satu problem yang banyak dihadapi oleh freelance pemula adalah kurangnya skills. Merasa skills belum cukup baik berimbas pada kurang percaya diri saat submit proposal dan bernegosiasi dengan klien.
Banyak juga teman-teman yang ingin menjadi freelancer tapi tidak kunjung memulai melangkah karena kurang percaya diri.
Saya tipikal orang yang suka belajar sendiri. Tidak ada mentor atau gurupun, saya bisa dengan tekun mempelajari hal atau aplikasi baru. Trial and error, meminta refund aplikasi dan software yang sudah saya beli adalah hal yang biasa.
Dari sekian banyak aplikasi dan software yang pernah saya coba, PowerPoint adalah salah satu aplikasi yang belum pernah saya pelajari secara khusus dan memang jarang saya gunakan.
Padahal mempunyai keahlian dan skills PowerPoint bisa banget loh dijual dan menghasilkan income. Contohnya teman saya sebut saja om A. Beliau menjual template-template desain presentasi PowerPoint melalui Fiverr. Selain template yang sudah jadi, beliau juga menerima custom order, sesuai pesanan klien. Pendapatannya tentu dolar dong. Siapa yang gak mau ya kan?
Karena tertarik ingin tahu dan ingin belajar tentang PowerPoint, saya mendaftar di aplikasi siap kerja Qubisa. Daftarnya mudah, enggak ribet dan langsung bisa masuk ke dashboard setelah melakukan konfirmasi email.
Apa sih alasan saya mempelajari PowerPoint? Inginnya saya, selain bisa membuat template presentasi yang bagus dan keren serta layak jual dengan PowerPoint, saya juga ingin membuat desain digital wedding invitation menggunakan PowerPoint.
Jadi, selain nantinya bisa offering services jasa template dan desain PowerPoint ke klien, saya juga bisa menambah penghasilan dari berjualan template dan digital wedding invitation. Belajar satu skills tapi bisa mendapatkan lebih dari satu sumber income. Enggak rugi dong……Makanya yuk, upgrade skills kamu di Qubisa.
Di aplikasi belajar online Qubisa, ada banyak pilihan kursus online gratis dan webinar yang bisa kita ikuti FREE tanpa biaya!
Kursus tentang PowerPoint yang saya ambil beneran gratis lo, saya tidak ada tagihan dan tidak bayar sama sekali.
Seperti yang terlihat di video, kursus di bagi dalam beberapa lesson dan menggunakan video jadi kita bisa tahu langkah demi langkah mempelajari bagaimana cara menggunakan PowerPoint.
Qubisa bisa digunakan melalui komputer atau melalui smartphone dengan cara download aplikasi melalui Play Store.
Pilih kerja jadi employee atau self-employed?
Pilih bekerja menjadi karyawan atau pekerja mandiri? Pilihan ada ditangan kamu.
Tapi dua pilihan ini membutuhkan hal yang sama yaitu kemampuan dan keahlian dalam bekerja. Bekali diri dengan belajar skills baru maupun upgrade skills tanpa ribet dengan Qubisa.
wah mantap ya Qubisa ini
pilihan kursusnya banyak, bahkan bisa juga mendukung karir sebagai freelancer ya mbak
Iya mba, banyak yang gratis pula kursusnya
Multitasking termasuk dalam kemampuan soft skill yaa..
Dan zaman sekarang, bukan lagi bersaing, tapi berkolaborasi dengan satu tujuan yaa..
Bagus sekali insight nya.. Bersama Qubisa, kita bersama bisa meningkatkan skills.
Lebih seneng kolaborasi daripada saingan hehe
sekarang mah kerja ga perlu d kantor. d rmh jg bs.
bener banget mba Nunu
saya juga jarang banget mbak utak atik power point karena merasa jarang presentasi. padahal kalau dimanfaatkan power point ini bisa juga buat desain ya. jadi pengen ikut kelasnya juga nih di qubisa
Bisa dijual mba, dan susah banyak yang jual via freelance marketplace juga
Aplikasi Siap Kerja QuBisa memang paling oke ya buat upgrade keahlian baru terutama bagi fresh graduate yang ingin totalitas saat masuk ke dunia kerja, aku bahkan sudah ikut beberapa kursus lho melalui aplikasi ini, keren dan bantu banget.
Wah keren banget mba Mutia
Mba Keren banget sih dari remote work bisa sampai 10k. Ini kalau dirupiahkan besar nominalnya. Belum tahu saya tentang Upwork. Mau kepoin ah infonya di blog ini.
QuBisa juga aplikasi yang membantu banget buat meningkatkan skill Kita. Ada yang free juga kelasnya. Rekomended nih buat para pencari kerja atau fresh graduated buat nambah ilmu atau upgrade skill buat yang udah lama jadi pekerja
Bener mba Lia, banyak kursus gratis di Qubisa untuk upgrade skills kita
Mbaaak, tulisannya keren sekali. Thank you buuat informasi yang banyak banget ini.
Pertanyaan sebelum nambah skill juga keren itu.
Terima kasih banyak mba Uwien 🙂
ternyata meski di rumah aja tidak menutupi adanya ladang pekerjaan ya mbak indri. apalagi kalau kita upgrade skill baik itu soft skill maupun hard skill ya mbak.
Betul banget mba Shafira
Setuju banget mbak, walaupun jadi freelance harus ada yang bisa kita tawarkan. Gak serta merta tangan kosong aja. Makanya aku dari dulu udah bertekad walaupun saat ini jadi IRT, harus selalu upskill dan syukur-syukur bisa menghasilkan dari rumah.
Tetep semangat mba Dyah 🙂
Saya alami sendiri sih salah satu yang jadi minder ini karena kurangnya pendidikan dan pemahaman terkait bahasa asing.
Jadi merasa tertinggal sendiri gitu.
Padahal sekarang tinggal semangat dan kemauan, pintu untuk mengupgrade diri selalu terbuka lebar ya. Seperti di QuBisa ini
jama sekarang kalau mau belajar gampang teh, tinggal orangnya saja mau atau tidak
Setuju kalau mau kerja dari rumah memang harus meningkatkan skill, yang untungnya dapat dilakukan dari rumah juga…. mari semangat ngeblog hehehe
yukkk ngeblog jalan terus 🙂
wah keren ini mba. butuh softskill dan hardskill. bisa nih mamak2 tetap upgrade diri untuk cari uang tambahan, hehe..
iya mba, kalau cepet puas yaa uang jajan ga nambah2 entar hehe
Sepakat dgn komennya mba Widyanti.
Sekarang pekerjaan tu melimpah ruah.
intinya dibutuhkan org2 yg punya skills dan akses thd informasi.
yep, bener banget
Setuju! Mau jadi employee atau freelance, kita tetap harus meningkatan keahlian. Siapa yang malas mengembangkan diri, suatu saat akan tergilas oleh persaingan skill yang tiap hari makin mumpuni. Semangat wahai para freelance dan employee, kita pasti bisa!
semangat….fighting!
Keren tipsnya,semoga semakin banyak perempuan yang bisa bekerja mandiri dari rumah
Salah satu harapan saya mba 🙂
Keren banget ni artikel. Nambah wawasan soal kerja freelance dan aplikasi yang mendukung untuk menambah skill.
Thanks mba
Wiihh makasih nih tulisannya ttg remote work, sangat berguna buat kita-kita yang kerjanya freelance. Memang balik ke kita sendiri, mau upskill atau tidak, mau berusaha atau tidak… karena sejatinya ada buanyaakk banget yang bisa dikerjakan, kalau belum bisa ya tinggal belajar.
Betul sekali, tergantung niat mba
Kalau dipikir-pikir, pekerjaan sekarang melimpah. Hanya saja, melimpah untuk siapa? Tentu untuk yang siap. Sedih juga kalau lihat masih banyak yg ngeluh susah cari kerja, gak bisa ini gak bisa itu. Padahal semua ada di ujung jari saja. Tinggal mau atau tidak.
Betul, setuju banget mba, tinggal kita mau atau tidak berusaha.