How to Start Freelancing. Tips dan Cara Memulai Kerja Freelance
Hai halo apa kabar? Semoga kabarnya baik yaaa dan sehat selalu.
Buat kamu yang sering mendengar tentang apa itu freelancer, kerja freelance, freelancing. Bahkan ada yang bilang kalau enak banget kalau bisa kerja freelance dan lain sebagainya, kamu perlu dan wajib membaca artikel ini.
Terutama nih buat kamu yang masih belum tahu bagaimana cara memulai freelancing, apa yang perlu disiapkan untuk bisa bekerja freelance, nah baca artikel ini sampai selesai.
Oke, saya sering menulis di blog ini bahwa kerja freelance itu tidak (cocok) untuk semua orang. Why mengapa begitu?
Karena jelas ada perbedaan antara menjadi pegawai versus menjadi freelancer. Baik dari sisi income (penghasilan), waktu, dan stabilitas.
Menjadi freelancer means kita harus mencari project dan mencari client lebih dulu, mengerjakan project lebih dulu, baru bisa kita mendapatkan duit alias penghasilan alias income.
Kita harus bisa “menjual” skills yang kita punya supaya bisa mendapatkan client. Kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik serta ketahanan mental, sangat penting bagi seorang freelancer. Hal-hal ini tidak dimiliki oleh semua orang. Jadi ya wajar kalau menurut data, jumlah freelancer di Indonesia hanya sekian persen saja dari total jumlah penduduknya.
Hal yang harus kamu tahu selanjutnya tentang freelancing adalah, freelancing bukan skema cepat untuk menjadi kaya. Jika kamu berpikir bisa menjadi cepat kaya dengan menjadi freelancer, buang jauh-jauh deh keinginan dan harapan kamu.
Mempunyai mindset yang salah seperti ini akan menarik lebih banyak job scam dan job tipu tipu karena secara tidak sadar kita sudah terlalu greedy dan lebih mengutamakan emosi daripada logika.
Menjadi kaya dari freelancing itu bonus, karena ada banyak banget hal-hal behind the scenes yang orang lain tidak ketahui. Seperti: waktu yang dibutuhkan untuk mengasah skills, waktu untuk mempelajari bahasa asing, seni negosiasi dan komunikasi, menentukan rate dan harga, portfolio yang harus dibuat dan masih banyak lagi.
Gimana, masih ingin menjadi freelancer?
Kalau masih tertarik menjadi freelancer, ini nih tips yang perlu kamu tahu.
Equipment atau tools
Banyak sekali yang bertanya apakah bisa kerja freelance menggunakan hape atau smartphone ? Ya mungkin ada job yang hanya menggunakan hape tapi biasanya hanya job lokal macam spammer FB atau buzzer dan sejenisnya. Yang hanya mengandalkan kecepatan tangan.
Kalau mau dapat project yang proper dan mempunyai nilai lebih tinggi, ya harusnya mau keluar modal untuk memiliki perangkat kerja yang proper juga.
Hape atau smartphone memiliki keterbatasan, tidak seperti PC atau laptop atau notebook yang bisa kita install dengan berbagai software sesuai kebutuhan.
Skills yang bisa dijual
Sebelum memutuskan untuk bekerja freelance, ketahui dulu apa kemampuan dan skill yang kita punya.
Jangan sampai, sudah memutuskan dan mantap menjadi freelancer, tapi kita tidak tahu kita nanti mau jualan apa.
Ibarat kata, mau dagang di pasar tapi belum tahu mau dagang apa, mau dapat laba berapa, tapi sudah menyewa lapak dan sudah mengeluarkan uang sewa. Kan rugi.
So, kenali diri sendiri dulu, ketahui skills yang mau dijual. Setelah mengetahui skill apa yang mau dijual pun belum cukup lo, baca nih daftar selanjutnya.
Upgrade skills
Kalau kamu punya skill misalnya menulis konten, ini adalah skill general. Untuk bisa berkompetisi dengan freelancer lainnya, kamu perlu skill yang lebih specialized.
Contoh, content writing adalah general, specialized skill nya bisa ke medical writing, copy writing, sales page writing dll.
Jadi, sebisa mungkin upgrade skillmu supaya kompetitor di bidang yang kamu pilih semakin sedikit.
Dengan demikian, peluang dan opportunity job serta project akan semakin banyak.
Beberapa cara untuk upgrade skills diantaranya, mengikuti kursus online berbayar, bootcamp, dan webinar. Kursus online saat ini banyak sekali pilihan, diantaranya:
- Udemy
- Skillshare
- Hubspot
- Upwork
- Indri Ariadna
Kalau mau belajar sendiri pun saat ini ada banyak sekali resource yang bisa dipelajari baik berupa artikel maupun video.
Skills yang marketable
Percuma kita punya skills tapi tidak ada orang yang membutuhkan skills kita. Alias tidak ada client yang mencari dan membutuhkan skills kita. Means, skills yang kita punya tidak akan bisa menghasilkan income yang kita butuhkan.
Cek dulu apa saja skills yang marketable dan apakah skill yang kamu punya saat ini marketable atau tidak.
Untuk mengecek marketable skills di platform Upwork, kamu bisa masuk ke “find job” dan ketik skills atau kata kunci. Jika ada result atau hasil yang keluar, tandanya masih ada client yang mencari skills tersebut. Kalau tidak ada bagaimana? Ya silakan bisa ambil atau pelajari skills yang baru yang memang dibutuhkan saat ini.
Branding
Mempunyai skills tertentu harus dibuktikan kepada dunia (eaaaa, pembuktian). Supaya apa? Supaya calon client juga bisa melihat skills dan kemampuan kita dong.
Inilah gunanya membangun reputasi atau branding.
Branding bisa dibangun melalui blog seperti blog saa ini, video (vlog) atau YouTube, LinkedIn, bahkan sosial media.
Branding yang konsisten pastinya akan memberi dampak yang bagus buat kita.
Portfolio
Portfolio adalah etalase tempat kita memamerkan hasil karya atau hasil pekerjaan kita. Buat yang masih bingung bagaimana cara membuat portfolio, bisa baca di artikel ini: Membuat Portfolio untuk Freelance Pemula.
Trial
Kalau saat ini kamu sedang bekerja (kantoran) dan ingin mencoba menjajal dunia freelance, jangan langsung cabut dan resign dari pekerjaanmu.
Coba dulu, trial dan cari dulu pekerjaaan freelance part time yang bisa dikerjakan setelah selesai ngantor. Biar kamu bisa tahu dulu ritme, cara kerja dan juga cara menghandle client yang pastinya sangat berbeda kalau dibandingkan dengan pekerjaan kantor.
Freelance Platform
Pahami juga bagaimana cara mencari dan mendapatkan melalui platform freelance. Ada beberapa artikel yang bisa kamu baca.
Tidak Lolos Upwork ? 17 Freelance Service Marketplace Ini Bisa Kamu Coba
Rate
Cara menentukan rate bisa dilihat di video ini.
Proposal
Jika kamu mengirim proposal sebanyak 30 biji tapi belum mendapatkan response yang bagus, jangan putus asa.
30 proposal masih terlalu sedikit untuk mendapatkan satu project besar. Perbaiki proposalmu agar lebih banyak mendapatkan response dari client.
Baca artikel ini: Tips Crafting Proposal Upwork
Over deliver
Sebagai freelancer, kita sering berjanji kepada client. Entah janji tentang deadline, janji revisi secepatnya selesai atau apapun.
Sering juga, kita mengingkari janji karena pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu.
Nah, daripada membuat client kecewa karena kita sering over promised, mending over deliver aja deh.
Gak usah janji janji tapi kita bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang diberikan, sudah membuat nilai kita bertambah di mata client.
What’s next?
Buat kamu ingin memulai kerja freelance, yuk ikutan 15 Day Upwork Success.