Penting, Analisa Job Sebelum Submit Proposal
Update per 26 Juni 2020
Butuh waktu sekitar 3 bulan sebelum saya mendapat job pertama di Upwork. Setelah saya analisa, pantes aja 3 bulan baru dapat job.
Lamaran atau proposal yang saya kirimkan tidak menarik buat klien, juga saya tidak bisa melihat harga yang di tawarkan freelancer lain. Persis seperti bayi belajar merangkak. Tabrak sana tabrak sini, hasilnya benjol doang wkwkwk….
Saya cuma propose dan melamar job dan menunggu dalam kepasrahan hahahahh. Karena memang sudah benar-benar tertarik kerja freelance dari rumah.
Â
Setelah sabar menunggu, akhirnya dapatlah 1 job, kemudian dapat 1 job lagi dengan nominal yang masih kecil. Fixed job, $5.00 per milestone.
Dan, setiap kali mendapat connect/token gratis setiap bulan, sudah pasti saya gunakan untuk melamar job lagi. Sedikit yang di dapat, banyak yang terbuang percuma alias gak ada job yang nyantol.
Akhirnya, saya memantapkan diri membayar iuran bulanan sebagai premium member, USD 10.00 per bulan.
Update: harga premium member (freelancer plus) sudah naik menjadi $14.99 per bulan.
Salah satu keuntungan menjadi premium member Upwork, saya bisa melihat harga rata-rata atau proposal yang di tawarkan oleh freelancer yang lain. Jadi saya bisa menawarkan harga/rate sesuai rata-rata atau di bawah harga rata-rata atau sedikit di atas harga rata-rata. Untuk menarik perhatian calon klien.
Setelah 3 tahun sih saya ga peduli dengan harga rata-rata ini. Yang penting rate yang saya tawarkan masuk akal dan sesuai dengan skill dan job yang di cari klien.
Saya juga semakin selektif melamar job. Apalagi setelah ada peraturan baru tentang connects. Semakin banyak filter yang saya pakai.
Saran saya, jangan hanya baca job posting dan langsung kirim proposal. Sebelum mengirim proposal, freelance service marketplace, baru kemudian putuskan, memang worth it untuk mengirim proposal atau tidak.
Ingat….sekarang ga ada lagi connect gratis mbang…..
Lakukan analisa job posting, ini langkah-langkahnya:
1. Find work
Find work alias mencari job bisa di lakukan dengan beberapa cara:
Masuk ke homepage akun Upwork kamu dan cari berdasarkan “my job categories“
Dengan cara ini, semua job posting akan tampil sesuai dengan main offer service offer kamu.
Sewaktu-waktu main service offer ini bisa kamu ubah. Don’t worry.
Masuk ke homepage akun Upwork kamu dan gunakan tab “advanced search“
Gunakan filter dan centang filter yang ingin kamu pakai untuk mensortir job posting.
2. Analisa job posting
Sebelum membuat dan mengirim cover letter atau proposal, di butuhkan beberapa analisa. Pastikan dulu:
Kamu memilih job posting yang sesuai dengan kriteria dan skill yang kamu miliki.
Sesuaikan dengan level kemampuan.
Apakah job posting tersebut masuk ke entry level atau intermediate level atau expert level. Sah-sah saja mengirim proposal job di intermediate level meski posisi kita masih di entry level, asalkan yakin kita bisa dan mampu mengerjakannya. Buktikan hal tersebut di cover letter yang kamu buat. Biasanya sih, pilihan job yang masuk di level tertentu, berbanding lurus dengan rate atau budget yang ditawarkan klien.
Cek, apakah si klien sudah ter-verifikasi sistem paymentnya.
Cek sudah ada berapa freelancer yang melamar job ini, harga rata-rata yang di propose berapa dan apakah klien mencari freelancer dengan rate paling rendah atau tidak.
Fixed rate atau hourly rate
Prosentase hire job
Biasanya saya cari yang hire rate-nya min 50%
Kualifikasi yang di tetapkan klien, misalnya : rising talent, english level, lokasi, minimal sudah bekerja berapa jam, agency atau freelancer only, dll.
Cek juga Questionaire kalau ada dan pastikan bisa menjawabnya ya kalau mau submit proposal. Contoh Questionaire seperti di bawah ini dan biasanya ada di bagian bawah job posting.
Cek juga apakah job posting ini sudah masuk ke fase interview atau belum.
Saya biasanya pilih job yang belum masuk fase interview. Why? Karena begitu sudah ada freelancer yang di interview, harapan proposal di lirik klien hampir 0%. Percuma buang-buang connect.
Cek client review. Why? Berasa aman saja kalau kita bekerja dengan kien yang banyak review positifnya daripada review negatifnya. Vice versa.
Client time zone.
Sering, sudah cocok dengan jobnya, tapi saat harus bekerja menyesuaikan time zone si klien, saya menyerah. Gak kuat kalau harus begadang tiap malam.
Total spent atau total pengeluaran klien. Semakin total spent-nya besar, semakin bisa dipercaya. Karena klien ini sudah banyak meng-hire freelancer.
Durasi kontrak atau project length.
Mungkin kamu lebih suka memilih project yang kurang dari 1 bulan atau mungkin malah lebih pilih project yang durasinya lebih dari 6 bulan?
Artikel menarik : Cara Withdraw Saldo Upwork
Nah dari screen shot di atas, bisa terlihat kalau freelancer yang melamar job ini tidak lebih dari 10 orang, dari 10 orang tersebut sudah ada 1 freelancer yang di interview. Saya gak tau nih, freelancer yang di interview itu yang ada di kisaran rate berapa. Ga ada yang tahu kecuali klien.
Btw, rate tertinggi per jam ada di USD 27.00 dan rate terendah USD 3.00 per jam.
3. Kirim proposal atau tidak?
Setelah analisa di atas, baru deh putuskan. Mau kirim proposal atau gak usah? Worth it atau enggak? Karena sekarang kan setiap kali submit job harus pakai connect dan connect-nya gak gratis lagi. Harus beli. Jadi pikirkan dulu baik-baik.
Kalau memang memutuskan mau mengirim proposal, buat outline terlebih dulu. Jangan asal mengirim proposal yang general dan tidak menarik.
Bayangkan kita sebagai penjual sedang menawarkan sesuatu ke orang lain supaya orang itu mau beli.
Sampel (portfolio, resume, work sample) sudah ada dan orang yang kita tawari juga sudah melihat sampel yang kita bawa.
Paling tidak, cara kita menyampaikan narasi penjualan harus menggunakan teknik yang tepat. Karena kesempatan kita untuk “punch” hanya satu kali. KO atau tidak.
Dari semua proposal yang kita kirim, proposal di kelompokkan menjadi 2 , yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif lagi.
Proposal yang masih aktif berarti klien belum memilih freelancer untuk job yang dia open, jadi kita masih ada kesempatan untuk mendapatkan job tersebut.
Archive proposal berarti ada 3 kemungkinan, klien sudah memilih freelancer untuk job-nya, jadi kesempatan kita tertutup sudah. Berarti kita kalah bersaing dengan freelancer lain. Kemungkinan kedua, job yang dia open sudah kadaluwarsa atau expired, jadi proposal kita otomatis di arsipkan by system. Kemungkinan ketiga, kitalah yang terpilih dan di hire oleh klien.
Saran saya, jangan malas untuk melakukan analisa, kan untuk keperluan diri sendiri to. Pengen dapat duit dollar, ya usaha dan effort harus lebih besar dari pada dapat duit rupiah. Kenapa ? Lha 1 dollar masih 12.000-14.000 an rupiah og.
Mau pamer pendapatan dari Upwork ah. Bukan riya, bukan sombong tapi ingin menginspirasi kalian saja.
Pendapatan ini dari bulan Agustus kemarin sampai bulan Oktober ini 2017. Masih sedikit kak? Gak papa, maklum masih pemula ^^
Semoga bermanfaat ya.
Saya harap, kamu mau share artikel ini. Siapa tahu teman-temanmu sedang membutuhkan solusi dan bisa menemukannya di sini.
Produk terbaru, saya membuat rekap proposal (cover letter) yang saya gunakan di Upwork. Ada sejumlah 11 cover letter, lengkap dengan job posting dan contract (offer).
Yang terbukti bahwa cover letter tersebut sudah menghasilkan dolar buat saya. Tertarik? Silakan ikuti link ini PROPOSAL PENGHASIL DOLAR
Semoga bisa membuka sedikit insight dan how to bagaimana cara membuat cover letter.
Bener mba Panjang tulisannya, but power article
thank ya mba, sangat bermanfaat
senang kalau bisa bermanfaat 🙂
Halo mba thanks for sharing. Saya baru join upwork 3 hari yg lalu dan msh pemula bgt nih. Masih banyak hal yg belum saya ketahui. Saya ada beberapa pertanyaan:
1. Perbedaan submitted proposal dan active proposal itu apa yaa?
2. Saya ada 1 active proposal dan si klien juga sudah message saya. Dia mengirimi link pekerjaan via Dropbox. Tapi yg saya bingung blm ada Invitation to interview di halaman proposal saya dan ketika buka contract juga masih kosong. Artinya apa ya mba?
Upwork ini sama seperti sribulancer ya, mba? Cara kerjanya sama kah?
pada dasarnya sama mbak, pakai rekber juga, propose proposal juga. Bedanya kalau di Upwork ada kontrak yang hitungannya per jam.