Tips & Cara Membuat Portfolio Untuk Freelance Pemula

Hai hai halo teman-teman freelance semuanya….apa kabar? Semoga semuanya sehat-sehat selalu ya…

Banyak pertanyaan terutama dari teman-teman, bagaimana cara dan tips membuat portfolio untuk freelance pemula.

Nah baca sampai selesai ya artikel ini, boleh share feedback dan pendapat di kolom komen.

Portfolio adalah salah satu elemen wajib bagi freelancer. Why? Karena portfolio bisa jadi “alat bukti” bahwa kita bisa dan mampu mengerjakan task dan job dengan baik.

Portfolio juga bisa menjadi saksi progress kita sebagai freelancer sukses. Dari 1 client alias 1 portfolio hingga lebih dari 50 clients, means kita sudah punya lebih dari 50 portfolios. Semakin banyak job pasti akan semakin banyak portfolio.

Tapi kalau sama sekali belum pernah dapat client atau job bagaimana kak? Apakah bisa membuat portfolio?

Bisa dong, simak dan baca artikel ini sampai akhir ya!

PORTFOLIO UPWORK2 jpg

Alasan Mengapa Portfolio Sangat Penting

Bagi klien

  1. Menilai Kualitas dan Keahlian: Portofolio membantu klien menilai apakah freelancer memiliki kemampuan yang diperlukan untuk proyek mereka.
  2. Mengevaluasi Gaya Kerja: Klien dapat melihat apakah gaya kerja freelancer sesuai dengan visi dan kebutuhan proyek mereka.
  3. Mendapatkan Gambaran Tentang Pengalaman: Portofolio menunjukkan pengalaman kerja sebelumnya, membantu klien mengukur sejauh mana freelancer cocok dengan proyek.
  4. Membantu Membuat Keputusan: Portofolio memudahkan klien membandingkan freelancer dan memilih yang paling cocok berdasarkan contoh kerja.
  5. Mengurangi Risiko: Dengan melihat karya sebelumnya, klien dapat merasa lebih percaya diri bahwa freelancer akan memberikan hasil yang memuaskan.

Bagi freelancer

  1. Menunjukkan Kualitas Project: Portofolio memperlihatkan kemampuan dan keterampilan dalam berbagai proyek yang telah diselesaikan.
  2. Meningkatkan Kredibilitas: Portofolio yang kuat meningkatkan kredibilitas dan menunjukkan bahwa freelancer memiliki pengalaman yang relevan.
  3. Membantu Memenangkan Proyek: Klien cenderung memilih freelancer yang memiliki portofolio yang kuat, karena mereka bisa melihat contoh kerja sebelumnya.
  4. Keahlian Khusus: Portofolio dapat menunjukkan spesialisasi dan keahlian tertentu yang bisa menjadi nilai tambah bagi freelancer.
  5. Membantu Mengembangkan Karir: Portofolio yang solid dapat membuka peluang untuk proyek yang lebih besar dan lebih baik, membantu dalam pengembangan karir.

Bagi client, memilih bekerjasama dengan freelancer bukanlah hal yang mudah dan juga bukan keputusan yang mudah, utamanya karena menyangkut masalah dana atau budget.

Jadi, melalui portfolio, kita bisa build trust atau membangun kepercayaan dengan client sehingga bisa memberi nilai tambah value kita di mata client.

So, seumpama kamu baru memulai kerja freelance di Upwork dan sama sekali belum punya work history sebelumnya, jangan terlalu khawatir. Apabila portfolio yang kamu punya menarik, detail dan memang sangat fokus misalnya case study tentang sesuatu, pasti client juga akan tertarik.

Yang penting adalah bagaimana kita bisa menampilkan skill yang kita punya dan diterjemahkan kedalam portfolio sehingga bisa menjadi nilai jual.

webinar on demand tips trik portfolio

Bagaimana Cara Membuat Portfolio untuk Freelance Pemula?

Di era digital sekarang ini, banyak sekali pilihan bagaimana dan di mana kita mau membuat dan menyimpan portfolio kita.

Entah freelance yang mempunyai skill content writing atau web designer atau logo maker, misalnya, mereka bisa memilih apa yang ingin mereka tampilkan di portfolio dan dimana portfolio tersebut akan di tampilkan.

Beberapa media yang bisa menjadi pilihan antara lain:

Website dan Blog

Pilihan yang sangat tepat apabila kamu ingin mengontrol semua hal karena di blog pribadi, semua yang ada di blog tersebut adalah milikmu dan file mu. Itu karena kita menginvestasikan sejumlah dana untuk keperluan membeli domain dan hosting. Artikel tentang bagaimana cara memilih domain dan hosting terbaik bisa dibaca disini: Cara memilih domain dan hosting terbaik.

Blog, cocok untuk portfolio seorang content writer, karena content writer bisa membuat sample dan contoh artikel yang bisa dipublikasikan di blog pribadinya. Contoh:

Make a Living Writing

Writing Revolt

Blog, juga cocok untuk seorang logo maker, web desainer, atau ilustrator design, karena bisa memajang hasil karya dan portfolionya di blog.

Contoh:

Miranda Sofroniou

Brian Cronin

Naomi Wilkinson

dan masih banyak lagi.

Buat kamu yang ingin mempunyai blog tapi masih bingung bagaimana cara install dan lain-lainnya, saya bisa bantu. Kamu bisa order jasa buat dan install blog disini.

install website

Free portfolio tools

Jika kamu tidak punya waktu untuk memulai sebuah blog, kamu bisa menggunakan tools untuk membuat portfolio secara gratis. Beberapa tools yang bisa kamu coba diantaranya:

Journo Portfolio bisa digunakan untuk copywriter, jurnalis, artis, desainer, fotografer, dan ilustrator.

Dengan fitur free kamu bisa membuat hingga 10 artikel dan subdomain gratis.

Clippings.me

About.me

Canva

Canva, selain sebagai tools untuk desain, juga menyediakan page dan subdomain gratis untuk website sederhana, bio link, dan portfolio. Kalau kamu belum punya budget untuk membeli domain dan hosting, kamu bisa mencoba menggunakan Canva.

Simak bagaimana cara membuat website sederhana dengan Canva di video ini.

LinkedIn

LinkedIn juga bisa kita gunakan untuk menyimpan media, artikel, maupun video sebagai portfolio. Juga, kita bisa saling connect dengan freelance yang lain untuk memperluas networking dan jejaring. Banyak juga perusahaan yang sering membuka loker di LinkedIn.

mini course linkedin freelancing

Cara Membuat Samples Portfolio

Task mandiri

Task mandiri maksudnya kita mengerjakan job atau tugas tanpa ad client atau project, beneran kita membuat portfolio secara mandiiri. Kalau kamu seorang content writing, buat satu tulisan tetnang studi kasus, atau review. Kalau kamu seorang ilustrator, buat beberapa desain, lalu kumpulkan menjadi portoflio. Kamu seorang translator? Buat artikel translate dari sebuah cerpen berbahasa asing atau artikel berbahasa asing.

Galeri project

Fotografer atau ilustrator atau desainer bisa mengumpulkan hasil jepetran atau corat coretnya (meski belum jadi = on proses) ke dalam satu galeri project di blog.

Testimonial

Testimonial sangat penting untuk mendukung portfolio dan skill yang kita punya. Testimonial berarti client puas dan suka dengan hasil karya kita.

Kalau kamu seorang content writer, bisa pro bono membuat 1 atau 2 artikel lalu minta testimonial. Logo desainer? Bisa bantu UMKM untuk kemudian bisa dapat testimonial.

Creativity is key. Jadi orang yang kreatif dan berpikir sharp.

Ada yang bertanya, sudah punya client tapi hasil result nya tidak boleh dipamerkan sebagai portfolio. Harus bagaimana?

Memang tidak semua client bermurah hati dan setuju kita memamerkan hasil kerja kita. Tidak masalah, toh kita masih bisa membuat portfolio dengan metode “story telling” dan studi kasus. Kita ceritakan permasalahan dan problem client, lalu step by step dan proses yang kita pakai untuk membantu client mengatasi problem tersebut.

Nah, bagaimana? Sudah ada insight tentang bagaimana membuat portfolio? Segera buat ya!

Dibawah ini ada recording webinar tentang Tips & Trik Portfolio Freelance. Cocok buat kamu yang ingin mempelajari bagaimana cara membuat portfolio untuk freelance pemula.

portfolio som cover

4 Comments

  1. Mbak, sy benar-benar ingin memulai menjadi freelancer. Tapi sy stug di pd saat pengisian portofolio, karena saya belum pernah membuat karya. Bisa dibantu apa yang harus saya lakukan? Terima kasih

  2. Selamat malam mba Indri,
    Mau tanya mengenai agreement contract. Saya dpt client yg mengirim perjanjian kontrak via telegram. Apakah benar spt itu step nya mba, krn perjanjiannya di luar upwork. Mksh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *