Jalan – jalan ke Pacitan

rumah tradisional pacitan
rumah tradisional di Pacitan

Ada yang berasal dari Pacitan? atau punya saudara di Pacitan ? atau kakek nenek tinggal di pacitan?

Saya pergi ke Pacitan beberapa kali, karena saudara ipar saya asli orang Pacitan.

Kami ke sana biasanya setelah lebaran, semobil bisa  berisi 7 orang kadang-kadang lebih.
Yang tidak pernah saya pikirkan adalah, jarak dari Semarang ke Pacitan yang aduhai sekitar 6 sampai 7 jam, itu pun kalau tidak macet.

Biasanya kami berhenti di tengah perjalanan untuk istirahat dan makan bekal, benar-benar seperti piknik.

Baca juga : Susur Sungai Kahayan Palangkaraya

Pacitan mempunyai beberapa pantai yang masih perawan dan sangat indah. Ada 3 pantai yang sudah bisa di kunjungi alias sudah ada jalan ke sana yaitu :

  1. Pantai Nampu
  2. Pantai Banyutibo
  3. Pantai Klayar

Tapi poto-poto ini terus terang saya lupa yang di pantai mana saja. Kok bisa ?? Ya bisa lah, kan saya ke pacitan sudah lama, dan saat itu belum terpikir untuk ngeblog.

Nge blog aktif juga baru-baru saja, iya sih, daripada nggak ada kerjaan dan nonton drama korea terus hahahah..

Ngomong-ngomong tentang drama korea, saya sering di marahi suami, lho kenapa? Iya soalnya kalau saya nonton drama korea sering nangis-nangis bombay gitu.
Suami jadi sebel, gara-gara nangisin drama korea saya gak bisa gemuk, gitu katanya. Emang pengaruh ?

OK, back to topic, di bawah ini beberapa poto cantik yang saya shoot beberapa tahun lalu. Mikhael masih imut ngegemesin.

Baca juga : Susur Sungai Gua Pindul

Oiya, Pacitan merupakan salah satu sentra pembuatan gula aren. Banyak sekali pohon-pohon kelapa di sana yang memang sengaja di tanam kemudian di ambil nira nya untuk di buat gula aren.

Yang saya tidak suka –bukan tidak suka –yang saya tidak sreg kalau berada di Pacitan adalah masalah MCK, karena air di sana sangat susah. Sumur hanya beberapa rumah saja yang punya, apalagi WC. Sumurnya sangat dalam, sampai ember nya nggak keliatan waktu menimba air. Capek bokkk

Urusan mandi dan MCK, harus nunut tetangga yang punya sumur. Untunglah, tetangga di sana baek-baek, khas orang pedesaan.

Saya pernah loh, mandi di pemandian umum, sekali lagi pemandian umum, yang begitu terbuka, hanya ada 4 ruang tanpa atap dan pintu. Itupun lokasi nya di bawah jalan, jadi siapapun yang sedang lewat di jalan itu, kalau beruntung juga bisa melihat orang lagi mandi, hehe maap.
Pemandian nya campur, perempuan dan laki-laki. Jadi agak gemana getu…

Terus pernah juga mandi di belik
Belik adalah sebuah mata air yang kemudian airnya mengumpul seperti sendang, biasanya ada di tepi-tepi hutan.
Pernah juga mandi di gorong-gorong (kasian ya saya) lha gimana lagi, sumur nya asat alias kering jadi gak ada air. Masa gak mandi gara-gara sumur gak ada air?

Untung air di gorong-gorong bersih dan melimpah, ada yang mandi, ada yang mencuci. So cool..

Bagus banget kan pantainya.. saya juga sempat makan babi laut, hihihi.
Rasanya gurih asin, enak menurut saya, tapi batok tubuhnya keras banget.
Saya habis banyak lo…mentah lagi, kata orang Pacitan sih, vitamin nya banyak.
Ada juga rumput laut yang di panen dan kemudian di masak, enak krenyes-krenyes gurih asin.

bermain bersama anak kambing
bermain bersama anak kambing
ngobrol seru di pintu rumah ada kambingnya
ngobrol seru bareng pakde
pose 3 jagoan seru menantang
pose 3 jagoan
pose dulu sebelum masuk ke gua gong
pintu masuk gua gong
pantai banyutibo pacitan
pantai yang masih alami


ombak dan karang terjal di pantai banyutibo pacitan
karang terjal
air terjun mini di pantai banyutibo pacitan
air terjun mini
proses pembuatan gula aren
mencetak gula aren
pacitan sentra pembuatan gula aren
gula aren di cetak
pantai klayar di pacitan
pantai klayar
mandi di bawah air terjun mini di pantai klayar
mandi di bawah air terjun mini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *