11 Tips Crafting Proposal Upwork Yang Menghasilkan Kontrak
Hai semua, apa kabar?
Kali ini mari kita berbicara tentang proposal Upwork.
Maaf ya sudah agak lama absen update artikel. Kayaknya job yang aku ambil terlalu banyak, tapi apa daya, ku tak mampu menolak rejeki hehe…
Kerjaan atau job saat ini masih on going, di antaranya:
- As a content writer dan link builder buat Kimbino.
- Social media admin buat Rayesa Gheewala dan beberapa job non Upwork lain.
- Ghostwriter dan kontributor buku yang, pokoknya bakalan bagus banget, buku khusus tentang freelancer dan Upwork.
- Start up bisnis bareng teman di Linkoutreach.team pokoknya di sini juga harus bisa sukses dapat dollar.
- Belajar dan praktek tentang financial planner. Ini mau aku bahas di blog baru, arsitekkeuangan.com. Mampir juga yah buat yang mau tahu tentang pengelolaan finansial.
- Last but not least, ngurusin kucing dan kitten.
Nah, bahasan ini sebenarnya udah ada di draft sejak tahun lalu hehehe…. bahkan saya sempat minta validasi dengan cara memposting subject ini di grup Upworker Indonesia. Banyak yang mau berkirim proposal mereka baik yang berhasil dan yang gagal, terima kasih banyak ya…
Beberapa di antaranya ada om Ikhsan Agustian, Agus Priyanto, Afandi Yusuf, Ashadi Cahyadi, Dwindy Stanza, Dokter Alfian Rismawan, dan mungkin masih ada yang terlewat, terima kasih banyak ya dukungannya. Matur nuwun.
Buat yang kalian yang sering banget bertanya dan penasaran bagaimana sih cara membuat proposal Upwork yang menghasilkan job, silakan dibaca hingga selesai ya. Kalau masih ada yang kurang jelas dan ada yang mau ditanyakan, silakan ketikkan pertanyaan di kolom komentar.
Sebelum membahas lebih jauh, boleh nih dibaca lagi artikel tentang Tips Gajian Dolar dari Upwork dan Cara Kerja Upwork Untuk Pemula.
Mengutip dari Danny Marguiles, ada 2 pilihan membuat proposal
- Membuat dan mengirimkan proposal secepat dan sebanyak mungkin.
- Membuat proposal yang tertarget untuk job tertentu dan skill yang paling kita kuasai. Memang akan butuh waktu dan effort untuk membuat dan crafting proposal yang bagus dan menarik calon klien.
Kamu pilih yang mana? Yang pertama atau yang kedua? Silakan kirim opini kalian di kolom komentar beserta alasannya ya.

Baca juga: Analisa Job Posting Sebelum Submit Proposal di Upwork
Tips dan Cara Membuat Proposal Upwork yang Sukses Menghasilkan Job
Buat proposal sesuai dengan tipikal klien
Ada beberapa tipe klien yang berbeda dalam hal posting job di Upwork. Ada yang 2 kalimat selesai, ada yang 5 paragraf selesai.
Dengan melihat bagaimana cara calon klien mencari siapa dan bagaimana freelancer yang dia butuhkan, demikian juga seharusnya kita membuat proposal dan cover letternya.
Contoh:

Di atas ini adalah salah satu contoh job posting yang singkat, padat dan jelas. Enggak ada kata-kata yang muter-muter bertele-tele dan dia langsung straight forward, silakan apply kalau bisa memenuhi persyaratan.
Ada juga model job posting yang kebalikan dari yang diatas, contohnya seperti ini:

Ini bisa dikata tidak terlalu panjang sih karena saya pernah nemu yang hampir 1 halaman detail job postingnya.
Artinya apa?
Kalau calon klien orangnya tipikal straight forward, tentunya dia juga mau membaca proposal yang to the point, jelas, singkat dan gak ada rute muter-muter.
Kalau calon klien tipikal orang yang detail, pastikan proposal yang kita buat juga sedetail mungkin. Runut dari mulai salam pembukaan, badan proposal hingga penutup dan CTA (call to action).
Di blog Upwork sendiri, sudah ada banyak artikel tentang bagaimana cara membuat proposal yang bagus. Saya rangkum jadi infografis biar lebih gampang diingat.

Jumlah kata proposal
Mungkin kita ingin menceritakan semua pengalaman kita selama bekerja jadi freelance di Upwork saat kita membuat proposal. Jangan!
Tulis dan bahas yang penting dan yang relevan dengan job posting saja. Klien juga manusia, dia akan bosan membaca tulisan dan paragraf yang panjang. Di tambah lagi kalau bahasa Inggris kita masih ngaco, tambah males deh dia.
Call their name
Salah satu cara mendapatkan atensi dan perhatian klien adalah, panggil mereka dengan nama. Hindari penggunaan salam pembuka “Dear Sir/Madam.” Kita ini cari kerja, bukan belajar bahasa Inggris. Coba cek proposal dan cover lettermu, apakah masih memakai “dear sir?” Mungkin ini salah satu alasan mengapa proposalmu gagal.
Portfolio dan work samples
Letakkan portfolio link atau work samples di bagian awal proposal untuk menarik perhatian calon klien. Pastikan portfolio dan work samples relevan dengan apa yang dibutuhkan calon klien.
Jawab semua pertanyaan
Ada kalanya klien menambahkan beberapa pertanyaan yang dia anggap penting untuk menyortir freelancer. Beberapa pertanyaan yang seringkali ditanyakan adalah:
- Mengapa kamu berpikir kamu adalah orang/freelancer yang paling tepat?
- Apakah kamu mempunyai saran supaya project berjalan dengan lebih baik?
- Mengapa aku (klien) harus bekerjasama dengan kamu (freelancer)?
Tanyakan tujuan calon klien tentang project mereka
Untuk menghindari missed komunikasi, selalu tanyakan ke calon klien, apa permasalahan mereka dan bagaimana mereka mau dibantu memcahkan masalah tersebut. Jangan beropini bahwa kita sudah tahu semuanya. Gali semua informasi yang dibutuhkan agar saat memberikan penawaran harga, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu mahal.
Menanyakan tentang project juga berkaitan dengan bagaimana kita men-deliver result.
Jangan sampai missed komunikasi yang bikin sangsi seperti di artikel ini: Miskomunikasi Bikin Sangsi.
Berikan masukan dan ide yang bermanfaat untuk calon klien
Orang-orang sono akan dengan senang hati menerima segala ide dan masukan. Jangan malu dan takut mengutarakan ide untuk membantu project terlaksana dengan lebih baik atau bahkan lebih cepat. Tanya apapun yang dirasa kurang jelas atau kurang paham.
Buat planning dan rencana apa yang akan kamu lakukan untuk membantu project mereka
Waktu dan budget. Planning dan rencana yang kita buat akan memaparkan seberapa lama kita butuh waktu untuk mengerjakan project dan seberapa banyak budget yang akan dikeluarkan oleh klien.
Sering calon klien bertanya, berapa lama waktu yang kamu butuhkan? Ini berarti, dia ingin menghitung budget.
Budget
Terkadang kita sudah merasa cocok dan mampu dengan job post tertentu tapi melihat budget yang tertera membuat kita berpikir ulang. What we have to do? Namanya budget, belum tentu apa yang tertera di job posting adalah kemampuan bayar calon klien yang sesungguhnya.
Bisa juga calon klien sedang testing, kalau pakai budget sekian (lebih rendah) ada yang submit proposal tidak ya….
Sama seperti saat freelancer mengajukan hourly rate atau fixed rate.
Yang paling penting adalah, kita tahu berapa standar harga service yang kita jual.
Close the sale
Setelah kita “menjual diri” melalui proposal, saatnya kita menutup akhir proposal dengan rangkuman. Berapa lama waktu bisa kita dedikasikan untuk calon klien. Apakah rate kita negotiable atau tidak. Ajakan untuk tanya jawab atau berdiskusi lebih lanjut melalui video all atau telepon.
Baca lagi, edit, tulis lagi
Sebelum benar-benar mengirim proposal, ambil waktu untuk membaca ulang proposal yang sudah kita buat. Apakah memang sudah benar-benar mewakili apa yang ingin kita sampaikan dan ingin didengar dan dibaca oleh calon klien. Apakah proposal yang kita buat sudah bisa menjawab kebutuhan klien. Apakah perlu di tambah pernyataan, atau malah dikurangi kalimatnya.
Ada juga kiriman-kiriman proposal dari beberapa narasumber seperti yang saya sebutkan diatas, silakan disimak yaaa….
Ini kiriman dari Dokter Alfian






Ini kiriman cover letter dari om Ikhsan Agustian yang sudah menghasilkan job.



Kalian juga bisa membaca beberapa artikel dari Medium punya om Dwindy Stanza di artikel ini Cover Letter Yang Menggagalkan Proposal di Upwork.
Ada juga artikel om Bayu Ari di Medium yang bisa memberikan kamu insight tentang kerja freelance.
Kesimpulan
Sebagai freelance, kita ini juga berprofesi sebagai sales. Kita menjual skill. Tidak ada salahnya kalau kita mempelajari teknik-teknik dasar tentang sales. Terutama bagaimana cara meyakinkan orang dan closing sales.
Selalu latihan menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar. Install Grammarly kalau perlu.
Cek semua proposal dan cover letter yang pernah kita buat dan kirim. Tandai mana yang berhasil dan mana yang gagal. Cari tahu di mana letak kegagalan proposal yang pernah kita buat.
Jangan mudah menyerah. Semoga bermanfaat ya.
Buat yang tertarik belajar lebih dalam tentang Upwork, bisa register kelas online 15 Day Upwork Success.