12 Tips Menulis Konten Artikel untuk Blogger Pemula

Jujur, saya belum jago-jago amat nulis artikel. Apalagi artikel buat lomba blog yang harus di research dengan teliti, menyesuaikan terms & condition lomba dan terutama deadline.

Baru cari tema yang cocok dengan tema lomba saja biasanya sampai deadline gak ketemu juga ?

Berbeda sekali dengan para blogger senior dengan jam terbang tinggi. Mereka akan lebih mudah menentukan dan mengolah tema atau topik tanpa perlu membuat kerangka artikel. Mengalir lah begitu ya.

Tapi ga papa kan ya sharing pengalaman sebagai sesama blogger, siapa tahu bisa bermanfaat.

website wordpress

Untuk blogger pemula seperti saya ? Baru nongkrong di depan laptop ehh udah males duluan. Buka Chrome niatnya mau cari ide untuk konten, ehh seringnya malah nyasar ke toko online. Atau malah ngemil terus di depan laptop  gak jadi nulis^^

Malah bingung, gak tau harus nulis apa. Kalimat pembuka enaknya bagaimana …..akhirnya laptop pun di tutup ^^

Tapi kan gak boleh seperti itu terus ya. Godaan ada tapi kita harus tahu bagaimana cara mengatasinya.

12 Tips Menulis Konten Artikel

Tentukan tujuan

Kita menulis pasti ada tujuannya dong.

Menulis untuk lomba blog akan sangat berbeda dengan menulis untuk konten marketing.

Misal kalian menulis untuk lomba blog, pastinya kalian perlu research dulu hal-hal dan topik yang berhubungan dengan tema lomba. Data-data yang di perlukan untuk mendukung artikel dan tentunya harus sesuai dengan ketentuan lomba.

Pembaca blog

Menulis artikel tujuannya adalah supaya bisa di baca dan bermanfaat untuk para audiens dan pengunjung blog.

Tapi sering, dan masih banyak, blogger yang menulis dan bercerita tentang diri mereka sendiri. Kalau demikian, apa manfaat artikelmu untuk para pengunjung blogmu ?

Pastinya, kita tidak bisa menulis untuk memuaskan keinginan semua orang. Tapi alangkah baiknya kalau kita menulis konten yang bermanfaat sesuai dengan niche blog kita.

Jadi setiap kali pengunjung datang dan membaca artikelmu, mereka berpikir, “Wow..artikel ini benar-benar buat saya banget. “

Memilih topik

Pemilihan topik atau tema artikel harus sesuai dengan niche blog atau kategori blog.

Misal blog dengan niche keuangan bisa memilih topik seperti di bawah ini :

  • Tips Hemat ala Anak Kos – Tetap Kenyang dan Bisa Menabung 500.000 per Bulan
  • Cara & Pilihan Investasi yang Aman untuk Millenials

Semisal stuck gak ada ide untuk tema artikel, kalian bisa menggali ide via Facebook, Quora, Pinterest. Di jamin dapat ide banyak ^^

Artikel menarik : 11 Kesalahan yang Dilakukan Blogger Pemula

Pentingnya headline

Banyak orang (termasuk saya) yang jadi korban janji headline. Bukan korban, tapi karena headline yang sangat eye catching, sayang kalau gak di baca artikelnya.

Memang agak terkesan bombastis tapi artikel dengan headline yang “tidak biasa” bisa menggerakkan orang untuk membuka dan membaca artikel tersebut.

Beberapa contoh headline yang eye cathing mengandung kata-kata seperti :

  • Angka —- seperti judul artikel ini. Headline : “Cara Menjual Lebih Banyak” tidak menarik di bandingkan dengan “11 Tips dan Cara Menjual Lebih Bnayk, Terbukti”
  • Mengandung kata sifat — Segera, Buktikan, Risiko, Istimewa, Terbaik, dll.
  • Masuk akal  — Cara, Ide, Trik, Rahasia, dll.
  • Trigger Apa, Kapan, Di mana, Bagaimana
  • Mengandung janji

Buat kerangka artikel (outline)

Outline atau kerangka berisi tentang poin-poin apa saja yang akan kita tulis sesuai dengan topik atau tema yang kita pilih.

Riset

Menulis harus berdasarkan fakta ya, itulah gunanya riset sebelum kita menulis. Kalau kita menulis tanpa fakta, itu namanya pembohongan publik ^^

Misal kamu ingin menulis tentang “Diet Keto”. Paling tidak kamu harus meriset tentang :

  • Prosentase keberhasilan diet
  • Prosentase pria vs wanita yang memilih program diet ini
  • Resep-resep yang berhubungan dengan diet Keto
  • Risiko yang mungkin timbul bagi orang-orang yang menjalani program diet ini

So, riset dan tulis. Kalau perlu, gunakan infografik sebagai pendukung konten.

Banyaknya kata per artikel

Please jangan menulis hanya 500 kata per artikel. Why? Karena pemaparan dan penulisanmu tentang suatu tema tidak akan dalam dan nglotok. Maaf pakai bahasa Jawa ^^

Satu artikel yang mengupas tuntas tentang sesuatu tema, sudah pasti akan membutuhkan penuturan yang panjang lebar dan tinggi rendah.  Sebagai contoh, kalian bisa melihat dan membaca artikel yang ditulis Neil Patel atau Brian Dean. Meskipun panjang banget, tapi tidak membosankan untuk di baca.

Artikel menarik : Tips Merawat Blog

Komunikasi

Saat kamu menulis, nada dari tulisan yang kamu buat harus seolah-olah percakapan antara kamu dan pembaca. Kamu berbicara dengan dia (pembaca), bukan berbicara kepada dia (pembaca).

Salah satu cara adalah dengan memasukkan pertanyaan di artikel. Jadi, pembaca di libatkan dalam penulisan tersebut.

Editing

Gunakan kalimat-kalimat aktif. Misal : Saya akan……atau Saya bisa…………

Gunakan font yang ramah mata untuk pembaca, seperti Lato, Roboto, Open Sans. Jangan gunakan font yang mlungker2 (bahasa Jawa lagi) seperti rambut keriting. Pedih di mata pembaca ^^

Gunakan spasi dan tajuk judul agar tulisan tidak flat dan pembaca bisa istirahat menghela napas sejenak.

Tambahkan gambar pendukung. Bisa ditambah dengan sedikit humor juga di artikel supaya gak garing.

Ohya, jangan lupa mengecek grammar atau bahasa baku bila perlu.

Intro

Jangan gunakan intro yang terlalu panjang. Buat intro yang pendek saja.

Tulis 1-2 kalimat tentang permasalahan yang akan kamu bahas.

Tulis 1-2 kalimat manfaat yang akan di dapat oleh pembaca.

Ringkasan atau konklusi

Setelah menulis panjang lebar tentang masalah dan bagaimana cara mengatasinya, jangan lupa untuk membuat ringkasan di akhir artikel.

Kamu juga bisa menambahkan :

  • CTA (call to action)
  • Minta pembaca untuk share atau membagikan artikelmu
  • Tawarkan free trial produk yang kamu jual
  • Minta pembaca untuk subscribe
  • Link ke artikel lain yang berhubungan dengan artikel yang kamu tulis

Final

website wordpress

Relaks. Konten sudah selesai di buat, saatnya me-recharge pikiran dengan membaca berbagai buku atau e-book atau refreshing.

Silahkan share artikel ini.

Terima kasih!

8 Comments

  1. Sampai di poin 2 saja saya langsung terdiam. Apa saya sudah memuat tulisan di blog saya seperti itu ya? Rasanya saya masih butuh banyak belajar lagi.

    Terima kasih atas sharing-nya Mba.

  2. Kalau saya pas lagi blank mending liburan dulu atau blogwalking, biasanya kalau habis libur menulis, otaknya cemerlang ada saja ide yang mau ditulis. menulis apa yang ingin ditulis saja kalau saya, biar tidak beban dan bisa menikmati ngeblog

  3. betul banget pakde, sebisa mungkin hindari copas kalau tidak mau di banned. memang kalo menulis harus yang kita kuasai biar nyaman.

  4. Menulis topik yang disukai dan dikuasai agar lebih sering update blog. Jika tidak memiliki pengetahuan tentang alutsista TNI ya nggak usah menulisnya. Nanti akan cenderung copas sana-sini. Terima kasih tipnya yang bermanfaat.Salam hangat dari Jombang, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *