Review Film : LOGAN

Sengaja tidak mencari berita apapun tentang film ini sebelumnya. Hanya, pas nonton acara berita di televisi, ada di putar trailer film ini. Tentu saja film-film Marvel layak di tonton.
Jadilah, hari Kamis tanggal 2 Maret kemarin kami nonton. Dapet tiket jam 9 malam, soalnya yang jam 7 udah habis sih yang deretan tengah. View dan tempat duduk, menurut saya sangat mempengaruhi. Gak mau kan leher tengeng gara-gara duduk di barisan depan duduknya hehe.

Logan poster
Logan Poster

Menengok ke belakang saat menonton film-film X-Men ataupun Wolverine, bayangan saya sih ya mungkin film ini kurang lebih akan sama, baik dari segi cerita maupun para pemain.
Ternyata saya salah besar, film ini benar-benar di luar ekspekstasi loh. Plot dan alur ceritanya benar-benar di luar dugaan. Pemain utamanya tentu papi Logan, lalu ada Profesor Charles Xavier.

Awal film di mulai dengan adegan pencongkelan ban mobil, niatnya mau di curi. Mungkin karena mobilnya bagus ya, mobil limo. Nah, ternyata di dalam mobil tersebut ada papi Logan. Yahhh kemudian mereka berantem dan di cakar-cakar deh ^^.

Yang membuat saya agak-agak illfeel, papi Logan di sini sudah menua dengan rambut agak gondrong dan cambang lebat yang memutih ples batuk-batuk pula, juga jalannya agak sedikit pincang. Jadinya gak keren banget. Ohya, setting ceritanya di tahun 2024.

Ternyata, Logan sepertinya sudah pensiun menjadi superhero dan memilih menjadi seorang driver. Mungkin cari aman kali ya biar tidak di kejar-kejar seperti dulu. Di ceritakan di sini bahwa mutan seperti Logan jumlahnya sudah sangat sedikit beda sekali dengan tahun-tahun sat X-Men masih jaya.

Logan tinggal di satu lokasi perbatasan (yang sangat berdebu), dia tinggal di sana bersama Calliban (mutan juga) dan jeng…jeng……Profesor Xavier.
Keadaan Profesor Xavier tidak beda jauh dengan Logan, jauh berbeda saat dia masih menjadi pemilik sekolah untuk para mutan. Dia masih duduk di kursi roda tapi sepertinya sudah kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan orang atau benda-benda. Bahkan dia harus di suntik dan harus mengkonsumsi pil tertentu supaya kejang-kejang yang di deritanya tidak kumat.

Cerita mulai menarik saat salah seorang perempuan Meksiko mendatangi Logan dan di minta untuk mengantarkannya ke suatu lokasi. Namanya Gabriella. Gabriella tidak sendirian melainkan bersama seorang gadis kecil berumur 11 tahunan yang cantik bernama Laura. Gabriella ingin supaya Logan bisa mengantarkan mereka ke Kanada. Tentu saja Logan emoh, driver lain kan banyak, ngapain harus dia yang repot ?

Ternyata Laura dan juga banyak anak-anak lain adalah bayi cangkok, maksudnya DNA dari beberapa mutan yang kuat di tanamkan supaya menjadi janin. Dan secara DNA, Laura adalah anaknya Logan. Dia mewarisi kemampuan bertarung dan cakar-cakar yang sangat serupa dengan Wolverine. Keren….
Apalagi saat Laura bertarung, blasss gak ada rasa takut sama sekali di wajahnya. Mirip banget dengan Black Widow, tangguh.

Nah, ternyata Gabriella dan Laura adalah pelarian karena mereka melarikan diri dari tempat di mana Laura lahir dan di latih untuk menjadi pejuang tangguh ( ala SO7 wkwk) gak ding. Ada kesalahan prosedur sehingga semua anak-anak mutan buatan tersebut harus di bunuh. Kasihan ya, beruntung Laura dan beberapa anak lain berhasil lolos tapi mereka terpencar dan terpisah.

Meskipun Profesor Xavier sudah kehilangan sebagian kekuatannya tapi dia tahu, Laura  mirip sekali dengan Logan dan memberitahu Logan bahwa dia pasti anaknya. Tentu saja Logan tidak percaya.

Di film ini, baik Logan maupun Profesor Xavier di ceritakan meninggal, sad ending deh. Sedih banget sampai nangis-nangis di bioskop. Pingin teriak-teriak sih tapi gak jadi, maluuuu. Keluar dari bioskop mata sudah bengkak semua, muka bengep kayak abis di tabokin ^^
Gimana lagi, ikutan sedih banget karena akhir hidup Wolverine kok “ngenes” gitu. Dia yang dulunya seorang superhero tanpa tanding, di masa tuanya malah bengek dan penyakitan.
Saya menduga sih, Logan keracunan logam Adamantium yang di tanam di tubuhnya. Di tambah gaya hidupnya yang alkoholik, jadilah dia Wolverine tua yang tanpa semangat hidup sama sekali.
Bahkan beberapa kali Logan ingin bunuh diri. Untungnya, Profesor Xavier tahu dan sudah berpesan kepada Laura, jangan sampai membiarkan Logan bunuh diri. So sweet….

Tapi film ini agak “brutal” kalau untuk anak-anak kecil ya karena penuh aksi dan berdarah-darah gitu. Bahasanya juga banyak fuck dan shit, kalo yang gak mudeng sih gapapa hehe. Makanya di tulis untuk penontn 18 tahun ke atas. Walopun banyak juga yang belum 18 tahun ke atas sudah pada nonton.

Menit-menit terakhir saat Logan terluka parah karena ketusuk batang pohon dan juga di hajar habis-habisan, saya gak tega ngeliatnya. Biasanya dulu dia bisa pulih dengan cepat, tapi sekarang tidak lagi. Sebelum meninggal Logan baru merasakan bahagianya memiliki anak perempuan. Laura juga memanggil Logan dengan panggilan Daddy. Ya ampun air mata tambah deres deh.

Overall, film ini layak di tonton terutama untuk penggemar Marvel dan Wolverine, sungguh di luar ekspektasi banget deh.

Cuplikan film :

4 Comments

  1. hai Dita, aku juga gak nyangka Logan jadi alkoholik ples penyakitan gitu. jauh banget bedanya ya, profesor xavier juga. mungkin di film ini ingin bilang, mereka juga manusia/mutant juga ^^

  2. Sediiihhh bgt bgt aku nonton Logan mba.. 🙁 Dari dulu ngikutin X-Men dan sosok Logan disini jd rapuh gitu, Prof jg beda.. Aaahhh sedihnya msh sampe skrg deh mba rasanya.. Gak rela Hugh Jackman gak jd Wolverine lg.. huhu

  3. Hai mba. Aku suka sosok Marvell tapi kalau LOgan kayaknya bertengkarnya lebih parah yaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *