5 Kesalahan Yang di Lakukan Freelancer Pemula
Hai teman-teman, apa kabar ? Semoga kabarnya baik semua yaa…
Selain ngeblog, apakah ada teman-teman yang “nyambi” juga jadi freelancer? Content writer, data entry, social media manager, virtual assistant? Atau memang sudah pro banget nih, udah jadi freelance sejak lama? Komen yaaa….
Kali ini mari kita mengulik tentang beberapa kesalahan yang sering di lakukan freelancer pemula tanpa sengaja. Atau disengaja? Hahaha entah deh
Kali ini saya mau sharing pengalaman menjadi freelancer dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh freelancer pemula.
Btw, saya pernah menjadi freelance marketing dan sales selama hampir 8 tahun di perusahaan eksport furniture.
Kok freelance dan bukan pegawai tetap ? Iya memang begitulah adanya sistem di perusahaan tersebut. Tidak ada gaji bulanan, tidak ada uang bensin.
Hanya di sediakan makan siang sekali ^^
Kok betah ? Iya lah, perhitungan komisi di hitung dari nilai total invoice per kontainer. Kalau saya bisa closing order katakanlah 1 container, berarti saya dapat komisi 2% dari total invoice. Dan itu nilainya bisa jutaan hingga puluhan juta saat itu, sekitar tahun 2005.
Artikel menarik : Hati-hati Scam di Freelancer.com
Sedikit banyak, selama masa itu, saya tahu persis deh bagaimana suka duka seorang freelancer yang harus ekstra kerja keras kalau mau mendapat hasil. Gak ada gaji kan ? Enggak bisa juga mengharapkan amplop atau transferan gaji bulanan. Eh tapi saya malah bangga loh hehehe…
Dari pekerjaan freelance tersebut, saya banyak belajar tentang database building, web scrap research, sales campaign, sales letter dan masih banyak lagi.
Yang ternyata juga bisa saya gunakan sebagai senjata hingga sekarang dalam mencari pekerjaan freelance di Upwork.
Setelah pindah ke Kalimantan, saya mulai menekuni dunia ngeblog, walopun di sambi juga jadi makelar tanah, rumah, pokoknya yang sebisa mungkin menghasilkan pundi-pundi uang deh.
Artikel menarik : Kerja Freelance
Nah, lalu, bulan Juli 2017 kemarin kami sekeluarga sepakat untuk berlangganan Indihome karena penggunaan data internet yang lumayan banyak. Buat lihat-lihat olshop (emak) dan download game (anak saya) serta streaming drama korea hahakk.
Melihat data internet yang berlimpah ruah dari Indihome ini, saya putar otak, harus menghasilkan tambahan uang juga dari online selain dari ngeblog.
Kalau cuma untuk download musik, film, games atau hal-hal remeh gitu kan ya eman-eman data internetnya.
Sebisa mungkin di pergunakan dengan baik dan benar ^^
Mulailah saya ngoprek job online macam di Projects, Sribulancer sampai yang internasional macam Upwork. Masih yang free member sih, meskipun premium member hanya USD 10 per bulan hehe.
Meski tidak fasih-fasih amat berbahasa Inggris apalagi kalau masalah grammar, tapi kalau untuk sekedar chit chat dan membaca apa kriteria worker yang di cari, saya mah masih paham.
Dari 60 token di Upwork – setiap bulan free member mendapat 60 token untuk propose atau melamar job – saya mendapat 4 reply. Sedikit banget ya, harap maklum lah masih pemula kakak ^^
Artikel menarik : Kelebihan Member Berbayar Upwork
Itupun ada strateginya loh. Karena saya baru join di Upwork, maka saya tidak terlalu mikir tentang harga atau bayaran per jam-nya.
Ada 2 model payment di Upwork, per hour dan fixed rate. Per hour berarti freelancer di bayar USD per jam-nya sepakat berapa dollar. Kalau fixed rate berarti sekian USD harga yang di sepakati sampai pekerjaan selesai.
Satu hal yang saya lihat di profil pemberi job adalah berapa banyak orang yang sudah propose (melamar) di jobnya dia.
Saya biasa memilih yang maksimal 10 propose. Kalau pekerjaannya mudah, biasanya bisa lebih dari 50 orang yang propose.
Kalau yang begini ini tidak saya lirik-lirik lagi. Terlalu banyak saingannya. Kecuali si pencari kerja mencari lebih dari 1 freelancer, bisa di pertimbangkan lagi.
Tentu, pitching atau pilihan kata saat melamar job juga harus di perhatikan ya. Buat semenarik mungkin (jangan seperti robot) sehingga si empunya job nanti akan tertarik dan menginterview. Nah, kalau sudah ada interview, harus siapkan senjata-senjata ampuh biar gol job propose-nya.
Menurut saya, yang penting sih kita sebagai worker/freelancer adalah jujur. Kalau belum paham apa yang di minta ya bilang saja belum paham. Daripada nanti terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Contoh : saat saya propose di Upwork, kemudian ada reply dari yang punya job. Bertanya apakah saya punya VPN. Ada yang tahu apa itu VPN (=virtual private network) ? Terus terang, selama saya bekerja menggunakan komputer sejak tahun 2001 saya belum pernah menggunakan VPN.
Kemudian saya googling deh, cek di laptop, ternyata laptop saya bisa di set up untuk VPN. Ya, saya bilang ke klien kalau saya sebelumnya memang belum pernah pakai VPN tapi bisa kok di set up. Dan itu tidak menjadi masalah ternyata. Yang penting, jujur.
Saya sering baca juga saat googling atau via youtube, banyak dari freelancer yang sudah mengirim banyak proposal tapi belum ada satupun yang gol alias dapat job.
Bukan hanya di Upwork tapi di aplikasi job lain juga.
Artikel menarik : Perbedaan Kontrak Fixed Rate vs Hourly Rate Upwork
Mungkin masih banyak hal yang harus di perbaiki, tapi seringkali kita sendiri tidak sadar hehe…Saya juga begitu.
Nah, sebagai sesama pemula, saya mau berbagi hal yang sudah saya ketahui, yang mungkin belum kalian ketahui.
Coba deh di cek lagi.
5 Kesalahan ini sering di lakukan oleh freelancer pemula
Profile freelance tidak lengkap
Profile, sama seperti cara kita berkenalan dengan klien. Karena perkenalan ini sangat penting (supaya dapat job) maka profile kita harus lengkap.
Dalam artian, memuat tentang siapa diri kita, skill apa yang kita punya, asal dari negara mana, aplikasi dan software apa saja yang di kuasai dll.
Halaman pertama yang bakal di intip oleh calon klien adalah halaman profil, selain dari lamaran yang kita kirim.
Dari sini, calon klien bisa melihat apa saja skill yang kita tawarkan, portfolio, harga yang kita tawarkan dll. Kalau profile nya saja kosong, pasti membuat calon klien berpikir negatif, pada akhirnya gak dapat job deh.
Jadi usahakan melengkapi profil selengkap-lengkapnya ya….
Tidak jujur
Sering, dalam usaha mendapatkan job di antara kompetitor yang begitu banyak, mungkin secara tidak sengaja kita menjadi tidak jujur.
Maksudnya ?
Sebenarnya kita tidak mempunyai skill di job tersebut tapi kita iya iya saja segala bisa saat di tanyai oleh calon klien.
Padahal saat screening seperti ini, bisa di ketahui loh si freelancer ini ngasal apa beneran punya skill.
Jadi, usahakan untuk selalu bersikap jujur tentang skill yang kita punya.
Semakin tidak jujur, semakin susah mendapat job. Percaya deh.
Sembarangan ambil job
Ini pernah sih kejadian sama saya hahaha…
Begini ceritanya, ada lowongan job yang membutuhkan freelancer untuk kirim email dan cari database email juga, sebanyak 1000 email. Jadi saya harus mencari 1000 email dan kemudian mengirimi email penawaran ke 1000 email tersebut satu persatu.
Di sini terjadi miskom, saya bacanya “cuman” kirim email saja. Eh ternyata setelah saya bilang oke, lahh masih ada cari database.
Mana harga yang di tawarkan minim banget. Jadi dengan terpaksa akhirnya saya tolak.
Itulah harga yang harus saya bayar karena sembarangan ambil job gara-gara takut enggak dapat job. Padahal akhirnya saya lepas juga. Untung gak cekcok sama si pemberi job ^^
Semua bisa
Memang sih, ada freelancer yang memang cakap dan bisa mempunyai skill yang hebat. Tapi, sebagai freelancer pemula, jangan memaksakan diri untuk menjadi hebat. Terima diri apa adanya dulu. Apa saja skill yang kita bisa dan kita mampu.
Kalau tidak bisa mengerjakan research internet ya jangan ambil job yang mensyaratkan skill itu. Sebaiknya, ambil job yang memang kita bisa dan mampu dan kita mempunyai skill yang memadai di bidang tersebut.
Jangan asal bilang semua bisa di kerjakan, bahaya loh…
Deadline
Ini nih, teman dekat para freelancer, si deadline. Kalau hanya pegang job dari satu klien, bisa lah kita santai-santai.
Tapi kalau skill semakin meningkat dan kita bisa pegang 2 atau 3 klien sekaligus, hati-hati dalam mengatur waktu ya.
Karena mungkin saja, ada deadline yang mungkin saja bertabrakan.
Lebih baik buat planner kerja atau jadual kerja agar semua pekerjaan bisa terorganisir dengan baik.
Buat kamu yang ingin memulai kerja freelance dan tertarik gabung di Upwork, yuk ikutan online class 15 Day Upwork Success.
Hi Mba Indri, saya baru setahun ini jd freelancer dan ternyata lebih menyenangkan drpd kerja kantoran yg saya jalani sblmnya (skrng jg msh) 😆 saya merasakan kreatifitas improve terus, puter otak gmn bisa gaet client, dll. Banyak hal yg bisa saya lakukan drpd kerjaan di kantor yg cuma 1 arah (bos). Ada plan u/ freelancing ini jd full time sih di masa depan 😊
Wah keren, jadi freelance di Upwork juga kah mba Tasia?
Halo Mbak Indri, saya Tyas dari Surabaya. Mau memulai untuk menjadi freelancer karena sedang menunggu wisuda dan proses mencari-cari kerja. Mohon maaf saya tidak menemukan form untuk mendapatkan e-book “Cara Registrasi Upwork”, apakah bisa saya mendapatkannya via e-mail? Terima kasih. 🙂
Halo Tyas, sementara memang lagi under construction ya karena saya mau
perbaiki dulu kualitas dan isi e-booknya. Saya simpan dulu ya alamat emailnya, nanti kalo sudah beres saya kabari via email.
Halo mba Indri, bermanfaat sekali tulisannya, saya tertarik sekali dan saat ini masih belajar bagaimana menjadi freelancer pemula, kalau ada waktu bisa chat via wa nda mba ?:)
bisa kirim email saja ya
Tengkyuuu 🙂
Noted! Thanks for sharing, mbak 🙂
Semoga bermanfaat ya mb Putu, makasih ^^
Makasih share oengalaman dan ilmunya ya mbak, 🙂
Masama mb Inda, semoga bermanfaat ^^