Cara Membedakan Job Beneran atau Scam Job, Kamu Harus Tahu!
Update artikel per 14 Juni 2020
Sharing pengalaman lagi boleh ya ? Jangan bosen deh kalo main di mari, pasti update selalu informasinya.
Sejak lama saya sudah menjadi member di Freelancer.com.
Tahu kan ya, situs freelance service marketplace yang jadi perantara antara klien dan freelancer.
Saya sudah ada akun di sana, mungkin ada 5 tahun yang lalu tapi jarang saya akses/buka sampai lupa sudah jadi member di freelancer.com.
Oiya untuk versi indo nya ada di freelancer.co.id
Di Freelancer.com ternyata ada banyak banget job yang di display. Iseng-iseng (seperti biasa π ) saya memberanikan diri ngebid beberapa proyek di sana.
Nah, ternyata, sebelum bisa ngebid di Freelancer.com, mereka butuh verifikasi data dari freelancer, mulai verifikasi nomor telepon, verifikasi email sampai dengan verifikasi akun rekening.
Khusus rekening bisa menggunakan rekening paypal dan kartu kredit. Saya verifikasi payment menggunakan kartu kredit.
Gara-gara harus meng-input nomor (angka) kartu kredit + ccv (3 angka di belakang kartu kredit) saya pernah tertagih sekitar 400 ribu-an.
Artikel bisa dibaca di sini : Pre Approved Paypal
Biaya 400.000 IDR tersebut adalah biaya membership berbayar per bulan di Freelancer.com.
Padahal seingat saya, free trial nya 30 hari kemudian bisa upgrade atau downgrade member.
Nah tau-tau, trial sudah habis, tanpa email pemberitahuan, langsung dari free member di upgrade jadi member berbayar di Freelancer.com
Siapa juga yang ingat coba???
Agak tricky lah menurut saya.
Jelas saya gak terima lah, tau-tau ibarat orang jalan terus di tembak 400 ribuan langsung gitu, kayak preman ihh.
Di Upwork saja, biaya member freelancer plus hanya $15.oo per bulan. Jauh banget toh terpautnya.
Meskipun saya akui saya juga salah sih, ngasih2 ccv dan menautkan rekening paypal ke rekening kartu kredit. Duh Gusti, nyesel + nyesek…
Belum dapat job malah harus keluar duit 400.000-an.
Langsung saya kirim email keberatan (dispute) ke Paypal, telepon ke customer service CIMB Niaga untuk memblokir kartu kredit dan juga saya mengirim email ke customer service-nya Freelancer.com
Pokoknya bagaimana caranya saya gak mau ada tagihan yang harus di bayar karena beberapa alasan : biaya member bulanan yang mahal, saya kurang sreg hunting job di freelancer.com.
Beruntungnya, Paypal berbaik hati mengembalikan dana saya kembali.
Mulai saat itu, saya mulai males deh berurusan dengan Freelancer.com
Udah gak pernah lagi buka-buka situs apalagi hunting job di Freelancer.com
Jadi, kalau ada teman-teman bertanya, mbak kok ini saya di minta bayar dulu software-nya yahh atau kok ini saya di suruh ngerjain proyek belum ada kontraknya. Atau, di suruh bayar dulu uang keamanan atau garansi, gimana ya kak?
Sudahlah, tinggal aja. Itu scam.
Jangan mau di bodoh-bodohi dengan taktik-taktik licik kayak begitu.
Kita ini kan mau dapet duit, kok malah di suruh keluar duit dulu, buat garansi lah, buat software lah. Tinggal saja.
Sisi baiknya, saya jadi termotivasi untuk menemukan freelance service marketplace sejenis.
Lalu, saya bertemu dengan Upwork.
Yang lebih penuh dengan kepastian dan rasa nyaman cieee…..
Semua artikel tentang Upwork, bisa kalian baca di sini : Upwork
Balik lagi ke Freelancer.com, dari sekian banyak bidding yang saya kirim, ada beberapa pemilik job yang ingin berkomunikasi langsung alias interview.
Total saat itu ada 3 dan mereka ingin skype-an dengan saya.
Ndelalah saat itu masih pakai PC lama yang super lemot dan tidak mendukung aplikasi skype.
Jadilah saya harus merelakan semua potensi pekerjaan lepas semua hehehe…
Kemudian ada lagi yang nge-chat, namanya Jane Robert, minta saya mengirimkan CV ke emailnya dia. — [warning, komunikasi via jalur pribadi] —
Saat itu saya seneng bukan maen karena dia tidak pakai skype tapi email…pecah telor pikir saya saat itu ahhahaha (telornya siapa coba ??)
Karena perbedaan waktu, Jane baru membalas email saya keesokan harinya, saya di suruh memilih nih mau pilih pekerjaan apa, personal assistant, administration dll. Menyenangkan ya bund π
Ini screenshot emailnya :
Di tambah lagi, untuk men-set up mini office karena saya akan di hire (kata dia), nanti dari perusahaannya, dia akan transfer sejumlah dana untuk pembelian komputer, printer, software dll.— [warning, dana] —
Untuk per jamnya rate saya di hargai USD 20.oo masa training dan USD 38.oo setelah training selesai. — [warning, rate tidak masuk akal, gak pake nawar] —-
Ini rate yang terhitung tinggi untuk freelancer pemula nih. Saya tahu tentang average rate setelah beberapa lama kerja di Upwork.
Waktu di Freelancer.com itu saya ga ngeh tentang rate per jam ini. Taunya seneng aja gitu per jam di hargai puluhan dolar. Berapa tuh kalau di rupiahkan kan ya….
Kalau di bandingkan dengan sekarang ini setelah saya kerja jadi freelancer di Upwork, rate per jam $20-$38 itu rate untuk kelas freelancer kelas intermediate dan expert.
Berarti, memang si penipu ini sengaja menipu dengan iming-iming bayaran per jam yang tinggi, yang kalau di pikir sekarang jadinya malah gak masuk akal sama sekali.
Lha wong saya kerja di Upwork saja bayaran tertinggi masih $10 per jam.
Banyak malah yang pasang rate di $3-$5 per jam, buat yang pemula.
Back to Jane, ada semacam tes tertulis juga, tapi yang mengirim dari divisi HRD, namanya Patrick. Singkat kata singkat cerita, tes tertulis juga sudah lulus.
Kemudian saya di tanya oleh si Patrick, kapan bisa mulai kerja ? Bisa hari ini ? Tanyanya via email.
Dia juga menginformasikan bahwa para freelancer bekerja dengan software A, software B dan masih banyak lagi. Apakah saya sudah terbiasa menggunakan software tersebut ? Beberapa sih (batin saya).
Karena hari itu saya akan mulai bekerja, saya teringat perkataan Jane bahwa semua fasilitas kerja akan di danai oleh perusahaan.
Kemudian saya tanya ke Patrick, sebelumnya Jane bilang kalau untuk set up kantor mini akan ada peralatan yang harus di beli dan dananya dari perusahaan kata saya sesuai yang Jane bilang.
Setelah saya bertanya itu, selama kira-kira 3 jam si Patrick baru menjawab dan begini jawabannya :
Bahwa ada seseorang yang “nilep” uang dari perusahaan yang di kirimkan untuk membeli equipment sehingga berurusan dengan pihak yang berwajib dan interpol. — [warning, nakut-nakutin freelancer secara psikologis]—
Karena sering menghadapi masalah seperti ini, perusahaan tidak akan mengirimkan dana apapun kepada freelancer saat masa training dan sebelum freelancer mempunyai 3 software dasar yang akan di gunakan semasa training.
Dari emailnya, sekilas saya merasa bahwa si Patrick ini sengaja nyerempet dan seolah-olah “mungkin” saya akan nilep juga gitu. Lihat deh bagaimana kalimatnya tersusun rapi, kata “perempuan” “freelancer” dan “interpol“.
Baca juga : Kerja Freelance Itu Apa Sih
Setelah menerima email tersebut saya kembali meng-email Jane untuk cross check bagaimana sih dan harus bagaimana sih ini. Kok mbulet.
Saat itu suami saya sempat bilang, “Itu kayaknya nipu deh.”
Sementara saya masih mau ngejabanin sampai di mana mereka maunya dan apa sih sebenarnya mau mereka….the power of emak-emak.
Jadilah saya buka Google Hangout dan sudah ada invitation masuk dari Jane, kemudian chit chat lah saya dengannya.– [warning, komunikasi jalur pribadi lagi]—
Yang kemudian secara garis besar, saya di haruskan purchase atau membeli 3 basic sotfware sebelum bisa memulai masa training. –[warning, harus beli produk sebelum kerja]—
Software tersebut harus di beli di vendor yang sudah dia tunjuk untuk menghindari kemungkinan software tersebut tidak original.
Saya bilang, lho katanya perusahaan yang akan menyediakan semua equipment kok saya di suruh membeli software ?
Kemudian jawabannya persis seperti email dari Patrick bahwa ada banyak freelancer yang nilep dana tersebut dan perusahaan rugi dan bla..bla…bla
Wah beneran ini scam.
Lho kok tahu, iya karena saat saya bilang bahwa saya tidak punya uang sebesar $ 380.oo untuk beli software tersebut (saya emang gak mau beli enak aja..)
Anehnya Jane bilang akan bernegosiasi dengan vendor-nya supaya harganya bisa turun nah…..lohhh.
Kasarnya begini, udah deh kamu ada uang berapa gampang ntar, kita bisa turun harga kok…. kira-kira begitu.
Di tambah lagi dengan kata-kata bahwa setelah masa training selesai uang tersebut akan di refund bersamaan dengan gaji. –[warning, janji-janji palsu uang akan di refund]—-
Artikel menarik : Cara Withdraw/Menarik Saldo Upwork
Kemudian membuat saya berpikir, kalau beneran dia bener gak niat nipu nih, mending dia kasih kasbon ke saya kemudian baru potong gaji, iya gak.
Saat saya ngeyel dan bilang bahwa saya tidak punya uang, Jane bilang bahwa saya harus cari uang dari sumber mana saja untuk membeli software tersebut. Gila to…sape lu..
Nahhhh saat itu saya juga bilang, saya ini mau kerja untuk dapat uang bukan malah harus mengeluarkan uang dan dia masih pandai merayu tuh, berkilah bahwa setelah masa training selesai, uang untuk pembelian software tersebut akan di bayarkan kembali ke saya oleh perusahaan.
Akhirnya dengan tegas saya berkata bahwa ini jelas SCAM alias penipuan.
Tapi dia dengan gigih masih mengatakan bahwa ini tidak terlihat seperti apa yang saya pikirkan, ini bukan penipuan dan bla..bla..bla…
Capek juga ya ngeladenin penipu-penipu macam ini, ngabisin data internet pulak.
Saya berkata kepada suami saya, emang mau nipu orangnya.
Dan suami saya tanya, lha kok tahu ? Ya tahu lah dari skema dan model-model omongan mereka berdua (Jane & Patrick) isyaratnya sudah jelas banget kok.
So, untuk teman-teman, be aware ya, hati-hati apabila ngebid di Freelancer.com
Saya juga baru ngeh kemudian bahwa ternyata bukan hanya di situs ini, di Freelancer.com, model-model penipuan seperti ini akan selalu ada dan dengan cara yang berbeda. Sekali lagi hati-hati.
Tips membedakan job beneran atau scam
Saluran komunikasi
Kalau klien meminta alamat email, no WA atau skype pokoknya jalur komunikasi pribadi, jangan pernah di kasih.
Mengapa ? Karena lebih aman kalau kita berkomunikasi via marketplace tempat kita bidding dan bertemu klien. Istilahnya, ada pagar dan pembatas yang membuat kita “lebih aman.”
Di Upwork pun juga saya menyarankan hal yang sama.
Meskipun ada beberapa klien saya yang kemudian berkomunikasi via Skype untuk lebih memudahkan chatting dan task, tapi selalu semua komunikasi dan kontrak di buka dan di awali di Upwork.
Karena resiko penipuan bisa terjadi saat kita berada di luar situs resmi marketplace tersebut. Resiko di tanggung penumpang.
Cek data dan latar belakang klien
Cari dan pilih calon klien yang sudah mempunyai rating seperti di bawah itu ya ada bintang-bintangnya. Itu berarti si calon klien sudah beberapa kali membuka job dan sukses.
Verifikasi juga harus di perhatikan ya, karena calon klien yang sudah terverifikasi berarti data-data akun dan pembayaran sudah ada dan valid di database marketplace.
Artikel menarik : Kelebihan Jadi Member Berbayar Upwork
Kalau di Upwork, contohnya seperti ini :

Kalau perlu, Googling nama perusahaan atau contact personnya. Apakah ada review atau artikel yang bisa kamu baca tentang klien ini.
Uang dan Pembayaran
Tidak ada yang tabu saat membicarakan masalah rate, harga dan uang antara freelancer dan klien.
Malah, semuanya harus clear dan jelas di depan daripada menimbulkan masalah di belakang setelah kontrak turun.
Yang ga boleh di bicarakan adalah kalau klien meminta uang dari kita (freelancer) untuk pembelian software atau untuk garansi atau untuk biaya keamanan atau apalah.
Di marketplace freelance seperti freelancer.com dan Upwork, seharusnya klien-lah yang harus menaruh uang duluan di Escrow (semacam titip uang gitu) sebelum kontrak di buka. Karena dia yang beli, kita yang jual jasa/servis. Jangan kebalik.
Kalau ada yang minta dana atau uang ini itu, report langsung saja ke marketplace-nya. Tinggalkan dan jangan nengok2 lagi. Cari yang baru.
Negara asal klien
Saya bukannya rasis, pilih-pilih asal negara klien.
Tapi demi kewarasan otak juga dan ini berdasarkan pengalaman nyata.
Jangan ngebid dan terima kontrak dari negara-negara seperti India, Pakistan, Bangladesh. 3 besar yang harus kamu hindari.
Saya pribadi, selain menghindari klien dari 3 negara tersebut, ada lagi tambahan dari Cina dan Israel.
Filipina dan Thailand terkadang ada yang bener karena kebanyakan mereka buka agensi dan bukan perorangan.
Saya cuman gak mau pusing aja dengan tipikal klien yang pelit, cerewet dan terakhirnya minta refund.
Jadi ada 5 klien yang gak bakal saya bidding job-nya. Sebagus atau semahal apapun bayarannya.
Pilih klien dari Eropa, Australia dan USA. Lebih aman.
Rate
Jangan senang dulu kalau ada yang menawarkan bayaran atau rate yang tinggi per jam. Lebih tinggi dari rate profile kamu. Itu tandanya dia gak peduli yang penting kamu bisa masuk perangkap.
Klien yang beneran dan bukan berniat nipu, pasti dia sudah ada pengalaman bekerjasama dengan banyak freelancer sebelumnya (jangan lupa cek dan tracking latar belakang klien) dan mestinya tahu apakah rate yang kita ajukan terlalu murah atau terlalu mahal.
Dari banyak komentar yang masuk, kebanyakan client abal-abal membrikan job atau project yang “remeh” dan gampil dengan rate yang tinggi. Misal, mengetik atau alih gambar dari Jpg ke Word di hargai $25 per halaman dan total ada sekian ratus halaman yang harus di selesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Kalau di hitung, semisal ada 100 halaman saja, freelancer pasti sudah seneng banget tuh karena “berharap” dapat $25×100 alias $2500. Yang mana, rate ini sangat tidak masuk akal untuk pekerjaan yang bisa dikerjakan tanpa skill tertentu. Paham ya…
Jadi, berharap dapat project atau income wajar dan sah-sah saja, tapi tetep kedepankan logika dan nalar kita.
Kontrak
Banyak freelancer pemula yang menganggap bahwa saat client membuka kontrak maka project tersebut sah. Tapi jangan salah, kalau client membuka kontrak di platform, dalam hal ini Upwork, makan kontrak dan project ini sah. Tapi kalau di luar platform, apa gunanya selembar dua lembar halaman kontrak? Gak ada yang mau nanggung kalau kita tidak dibayar.
Kalau di Upwork, jelas tanggung jawab untuk pembayaran adalah melalui Upwork. Semisal pun client ada yang wan prestasi, asalkan kita kerja sesuai kontrak, kita tetap akan dibayar dan Upwork bertanggung jawab untuk itu. Nah, kalau di luar platform gimana? Pikir sendiri deh…
Pro tips
Belajar dari kesalahan dan pengalaman orang lain, akan lebih murah daripada belajar menanggung kesalahan sendiri.
Btw, ada yang kirim email ke saya kalau dia sudah terlanjur kirim duit $100 atau $200 saya lupa ke “client” yang menghire dia. Dengan alasan, duit tersebut dibutuhkan untuk release payment dan nanti bisa di tarik lagi. Faktanya? Cuman bisa berharap semua freelancer pemula bisa berpikir dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kena tipu.
So, jangan lupa buat selalu balik kesini, siapa tahu ada artikel lain yang belum kamu baca tentang freelancer.
OK, sip…makasih buat yang sudah berkunjung.
Silahkan share artikel ini bila kamu mendapatkan manfaat dari artikel ini.