Bagaimana Cara Menjadi Lebih Produktif Saat Bekerja dari Rumah

Bekerja di kantor dan bekerja di rumah, buat saya adalah 2 hal yang sangat-sangat berbeda.  perbedaan yang paling saya rasakan berkaitan sekali dengan lingkungan kerja.Di artikel sebelumnya yang berjudul 3 Kesalahan Freelancer dalam Mengelola Keuangan, saya juga membahas tentang hal ini sedikit.

Bekerja di kantor, lingkungan kita bekerja pastilah  terdiri dari banyak orang, banyak staff. Mungkin ada yang berkantor diruangan yang berbentuk cubicle atau beberapa kantor tertutup sesuai bidang pekerjaan (seperti saya dulu). Misal, kantor marketing ya isinya hanya orang-orang marketing. Jadi terpisah-pisah gitu. Padahal sepertinya menyenangkan kalau kantornya cubicle ^^^

Baca juga >>>> Upwork untuk Pemula

15 day upwork success

Kalau kita bekerja bareng-bareng seperti ini, andaikan semua orang sibuk dengan pekrjaan masing-masing tapi kita pegang hape mulu, pasti ada rasa tidak enak. Wong sama-sama di bayar, ya kan.

Beda banget kalau di rumah, gak ada temennya. Sepi. Mau kerja sambil tidur silakan, ngopi berkali-kali gak ada yang larang, apalagi kok cuman pegang hape. Lha wong setiap kali kerja, saya pasti juga buka-buka marketplace sapa tau ada diskon 50% ^^

Mau makan sambil kerja ? Di rumah juga okeh-okeh ajah. Sapa sih yang bisa dan mau ngelarang … gak ada…..

Padahal, hal-hal remeh temeh seperti ini malah menjadikan produktivitas kita menurun saat kita bekerja dari rumah loh.

Lalu, ada gak sih caranya, agar tetap produktif bekerja dari rumah ? Atau harus sewa coworking space ? Saya sih mau banget sewa coworking space kalau ada di Palangkaraya. Tapi gak ada atau belum ada.

Ini cara agar bekerja dari rumah tapi tetep produktif

1. Stop ber sosial media

Pegang hape sih silakan, tapi jangan lama-lama buka sosmed. Biasanya saya juga sering terperangkap begini. Niatnya sih ambil napas bentar sebelum kerja lagi, ambil hape, cek instagram, merembet ke WA, facebook dll. Pekerjaan jadi gak kelar-kelar saat kita sudah berada di dunia maya.

Jadi, matikan data atau wifi saat bekerja kalau ingin produktif.

Artikel menarik : Plus Minus Member Berbayar Upwork

2. Pakai software tracking saat bekerja

Di Upwork, kalau ada kontrak yang hour rate, saya sudah pasti harus menggunakan desktop tracking hour software punya Upwork. Itu sudah wajib karena kalau tidak pakai tracking desktop gak bakalan gajian.

Tapi kalau job atau kontraknya bukan yang hourly rate alias yang fix rate bagaimana ? Seringnya kalau ngerjain job fix rate emang selalu di sambi (ini bahasa Jawa, saya gak nemu bahasa Indonesianya) sih, di sambi nonton drakor, buka marketplace, cek email dll dll.

Lalu kapan hari saya baca, ada software untuk tracking pekerjaan kita, nama nya focus booster. Tinggal di install dan di setting. Bisa di gunakan untuk tracking pekerjaan per klien atau per jam. Sesuai setting.

Focus booster ini menggunakan pomodoro timer, tracking waktu otomatis dan bisa sekalian membuat dan mengirimkan invoice.

Jadi setiap kita bekerja 25 menit dia akan snooze dan kita bisa istirahat 5 menit. Setelah break 5 menit kerja lagi, nanti setelah 1 atau 2 jam snooze lagi.
Ada free trial-nya dan biaya berlangganan mulai $ 3 per bulan. Murce.

Kalau mengandalkan niat….please, gak akan bisa kerja tepat waktu dan tepat sasaran, misquin produktivitas.

Soalnya saya sudah pengalaman me-niat-kan diri bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore ala jam kantor tapi hasilnya nol gede. Buzzz nggedebuzzz

Lha gimana kalau bangunnya saja siang, belum nanti masak dulu, pas cucian banyak harus nyuci dulu. Baru kelar jam 11 atau 12 siang. Pokoknya, time management aja sudah kacau duluan hahaha….

Percayalah, niat saja tidak cukup, harus di dukung juga dengan software supaya pundi-pundi $$$ mengalir hahaha.

Artikel menarik : 5 Kunci Menjadi Freelancer Sukses

3. Tetapkan batasan dengan teman dan keluarga

Kalau saya serba salah nih. sepertinya saya tidak akan bisa menjadi tetangga yang baik. Kalau saya bersosialisasi dengan tetangga, pekerjaan gak kelar, saya gak dapat duit. Kalau saya kerja terus di rumah, tetangga gak akan kenal saya juga.

Dilema…terkadang dan sering, acara-acara bareng teman atau keluarga bisa sangat menyita waktu kita untuk bekerja. Saran saya sih, tetapkan jadual dulu. Kapan akan ada acara, di mana, apakah pas kita longgar atau malah pas jadual kerja kita padat, waktu lebih fleksibel karena bisa di atur di awal.

Artikel menarik : Teknik Pomodoro

4. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman

Ini sih salah satu working goal saya, pengen punya sudut ruang untuk saya bekerja. Jadi tiap duduk di situ ya niatnya kerja (jangan lupa di tambah software haha). Seperti ini nih desain sudut kerja yang saya pengen.

5. Planner

tips merawat blog

Sering saya bingung, hari ini mau ngapain saja, mau ngerjain siapa ehhh apa saja yaa ?

Itulah gunanya planner. Jadi kita bisa tau jadual hari ini mau ngapain, mau kerja yang mana, yang prioritas yang mana.

Misal :

  • check email klien A
  • kirim email untuk klien B
  • draft blog post untuk blog A
  • mencari image atau edit image di Canva untuk blog B
  • belanja apa saja
  • nonton drama korea apa aja

Nah, itu dia bagaimana cara menjadi lebih produktif saat bekerja dari rumah. Ada yang mau menambah list-nya ?

15 day virtual assistant

8 Comments

  1. Wah enak yang bisa kerja sambil goleran (tiduran/ santai-santai) di rumah. kalo saya masih harus datang ke toko.

  2. Thanks infonya mbak saya juga biasanya gitu Uda niatan abis ini mau ini .. malah berakhir ngedebus di wa atau liat liat diskonan

  3. Penting banget punya jadwal dan alarm pengingat waktu kita kerja. Karena kerja di rumah butuh konsentrasi tinggi karena kita sendiri yang bekerja dan pengawasnya ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *